Di wilayah Desa Tajungsari Kec. Tlogowungu Kab. Pati
terdapat sebuah tempat yang dikeramatkan dan diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai
makam atau petilasan seorang pertapa perempuan di masa lampau berjuluk Nyai
Ageng Kenduruan.
Menurut cerita tutur dan juga ada namanya disebut di
Babat Pati, Nyai Ageng Kenduruan adalah memiliki dua orang saudara yaitu kakak
perempuan bernama mbah Dapit alias mbah Kopek yang disebut-sebut sebagai “danyang”
nya masyarakat desa Lahar, dan adik laki-laki yang bernama Singapadu yang oleh
masyarakat desa Ngurenrejo kec. Wedarijaksa juga dianggap sebagai “danyang”
atau pangemong desa.
Masa hidup Nyai Ageng Kenduruan adalah antara 250 –
600 tahun yang lalu bila merujuk pada kisah di Babat Pati yang didalamnya
menyebut bahwa suatu ketika masyarakat desa Ngurenrejo sedang dilanda
kekeringan kemudian Singapadu yang merupakan salah satu pembesar di Kadipaten
Pati sowan ke Nyai Ageng Kenduruan untuk meminta air sumber yang ada di
Kenduruan yang mana sumber air tersebut masih ada sampai sekarang.
Untuk lebih jelasnya simak di video berikut ini
Sekedar koreksi...demang kenduruan adalah salah satu sentono kafipayen pati era bupati Wasis Joyokusumo...yg ikut membantu menaklukkan bupati ronggo jumeno madiun...dan ada putri boyongan..Retno dumilah..
BalasHapusYg akhirnya..awal mula Raden danang sutowijoyo tdk senang dengan Wasis..joyokusumo...dipaseban ageng metaram islam turut hadir demang kendurusn menasehati Wasis..untuk tfk kenlunger..kevantikan retno dumilah...yg nota bene milik Raden danang...dan ki demang kendurusn kl diteruskan payi akan brubuh ...jadi kesimpulannya ki demang hifup di masa kekuadaan bupayi Wasis joyokudumo..yg metupaksm anak ki Sgenyg Penjawi..
Buksn Bupati mangun oneng...ngapurane lur nek ono klerune