Siapa yang tidak tahu
pahlawan kemerdekaan sekaligus presiden pertama Republik Indonesia Ir.
Soekarno. Bukan hanya di dalam negeri indonesia saja, di mata dunia kala itu
soekarno adalah termasuk tokoh besar yang disegani. Ir. Soekarno atau yang
lebih akrab disapa Bung Karno saja itu, dalam jejak dokumentasi-dokumentasi
yang terekam sampai sekarang tampak sangat berwibawa dan karismatik setiap kali
tampil di muka publik atau dalam kunjungan-kunjungan kenegaraannya ke luar
negeri.
Selain peci atau songkok hitam yang selalu jadi mahkotanya, ada satu hal lagi yang jadi ciri khas penampilan bung karno, yaitu tongkat komando. Apa itu tongkat komando? Tongkat komando adalah alat atau suatu simbol jabatan kewilayahan dan kesatuan di lingkungan militer dan kepolisian. Tongkat komando kebanyakan terbuat dari bahan kayu dan seringkali digunakan saat upacara-upacara serah-terima jabatan. Pemegang tongkat komando umumnya adalah pejabat yang memimpin mulai tingkat daerah hingga tingkat nasional.
Berikut
ini adalah fakta-fakta di balik tongkat komanda yang selalu dibawa oleh
presiden soekarno:
1. DIANGGAP SAKTI DAN
KERAMAT
Banyak orang yang menganggap dan
percaya bahwa tongkat yang selalu dibawa bung karno memiliki kesaktian atau
keramat, padahal menurut pengakuan bung karno sendiri itu hanyalah tongkat
biasa
Hal ini diungkap atau dituturkan
bung karno sendiri dalam buku karya Eddi Elison : Ketawa
Bareng Bung Besar yang dimuat di Majalah Intisari No.635 Agustus 2015. Berikut adalah kisahnya:
Menteri Transmigrasi dan Koperasi masa Soekarno,
Achadi juga penasaran
mengenai desas desus kesaktian tongkat bung Karno. Suatu
hari saat Achadi semobil dengan Soekarno ia
mempertanyakan
langsung.
"banyak yang beranggapan tongkat ini punya
khasiat. Pemiliknya pasti berwibawa," tanya Achadi. Soekarno kemudian menjawab bahwa itu tidak benar.
"Ah, itu bohong. Nggak benar itu. Kalau
tidak percaya, boleh kamu pinjam pada waktu inspeksi transmigran..."
kata Soekarno
"Tidak, Pak. Tidak perlu" sahut
Achadi.
Mendengar jawaban menterinya
itu Soekarno melontarkan banyolan.
"Kamu takut ya Di,.. Memang tidak pantas
kamu pakai tongkat komando, karena tubuhmu kecil begini... Kan bisa
seperti pelawak," celoteh Soekarno sambil tertawa.
2. HADIAH DARI
PRESIDEN FILIPINA
Masih
melanjutkan cerita menteri Achadi saat semobil dengan presiden Soekarno dan
berbincang soal tongkat komando. Melihat wajah penasaran Achadi, Soekarno berkata
"Di ini tongkat biasa saja, Tidak ada apa-apanya. Presiden Filipina
Quirino menghadiahkannya kepadaku, saat kunjungan ke Filipina beberapa tahun
lalu." Soekarno mengungkapkan alasannya sering membawa tongkat komando itu tak lain hanya
karena suka dengan keindahan ukirannya
"Aku senang keindahan
dan bentuk serta ukirannya," jelas Soekarno.
3. TERBUAT DARI
KAYU KHUSUS
Salah satu tongkat komando Bung Karno ternyata terbuat dari kayu Pucang Kalak. Pohon
Pucang itu banyak, namun Pucang Kalak konon hanya ada di salah satu tempat keramat tepatnya di Ponorogo, Jawa
Timur.
Menurut
cerita, asal usul Bung Karno memperoleh kayu ini cukup
unik, suatu malam Soekarno
mendapat tamu dengan membawa sebalok kayu Pohon Pucang
Kalak, lalu balok itu diberikan kepada Bung Karno. ”Untuk menghadapi Para Jenderal” kata orang itu. Kemudian Bung
Karno meminta seorang seniman asal
Yogyakarta untuk menyulapnya menjadi tongkat komando.
4. SOEKARNO MILIKI
3 TONGKAT
Presiden
Soekarno rupanya tidak cuma memiliki satu
tongkat, melainkan
punya tiga buah. Tongkat tersebut dibawa bergantian sesuai
dengan peruntukan. Ada tongkat yang dibawa ketika berpidato, ada tongkat yang
dibawa ketika melawat ke luar negeri, dan satu tongkat komando ketika
berhadapan dengan para Jenderalnya.
Kalau sedang terburu-buru dan harus segera pergi, pak Karno sering membawa tongkat komando untuk berpidato. Pak Karno memakai tongkat
komando sejak tahun 1952. Jadi dalam setiap foto pak Karno, terlihat selalu
menggamit sebuah tongkat yang berukuran panjang sekitar setengah meter.
5. ADA ORANG YANG
MENGKLAIM MENYIMPAN TONGKAT BUNG KARNO
Salah satu
tongkat yang terlihat selalu dibawa oleh pak Karno semasa menjabat Presiden Indonesia dulu, saat ini diklaim dimiliki
oleh seseorang yang tinggal di Pangandaran. Tongkat dengan panjang sekitar setengah
meter terbuat dari gelugu kelapa tersebut
pada ujung atas dan bawahnya terdapat tembaga berwarna kekuningan.
Dini Octaviani, seorang bidan desa yang
saat ini tinggal di Dusun Sukadana, RT 22 RW 09 Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih,
Kabupaten Pangandaran mengaku mendapat barang itu dari ibunya yang bernama
Siti Masitoh.
Dini mengatakan, tongkat itu merupakan peninggalan ayahnya yang
merupakan mantan ajudan pak karno. Raden Misdjan Sunaryo saat pembacaan teks
proklamasi ikut berdiri di jajaran belakang pak Karno, tidak heran bila orang
yang cukup dekat pak karno ini bisa mewarisi salah satu tongkat komanda
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar