tag:blogger.com,1999:blog-7347004332801693022024-03-14T10:47:26.283+07:00HistoriesnetSebuah Pencarian SejarahSaiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.comBlogger33125tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-61028615785813621382023-09-08T15:37:00.005+07:002023-09-08T15:37:20.435+07:00Siapakah Filsuf Pertama di Dunia yang Tercatat Sejarah<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGiCcI4hwdbWhkYH6tkWQU1nQvK4iWWOkoq98Jf99GrPdAHdJJCoi6g__kAEpmX00bZBX9Mu4eMGonrJNcpBknP6JtCXR5cTW3BdksBcWFZSYxmlGb51JZs60PU-6AR1aeCRFVZdjmouUsTtK0oU6-RmmPABKFfet_lp3fpws1N-cABRquOVKAumTWnro/s1080/thaless.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="621" data-original-width="1080" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGiCcI4hwdbWhkYH6tkWQU1nQvK4iWWOkoq98Jf99GrPdAHdJJCoi6g__kAEpmX00bZBX9Mu4eMGonrJNcpBknP6JtCXR5cTW3BdksBcWFZSYxmlGb51JZs60PU-6AR1aeCRFVZdjmouUsTtK0oU6-RmmPABKFfet_lp3fpws1N-cABRquOVKAumTWnro/w410-h236/thaless.jpg" width="410" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Filsuf pertama yang tercatat dalam sejarah adalah
Thales dari Miletus, seorang filsuf Presokratik Yunani kuno. Thales
diperkirakan hidup sekitar tahun 624-546 SM, dan ia adalah salah satu tokoh
penting dalam perkembangan filsafat awal di dunia Barat. Meskipun catatan
tentang pemikirannya terbatas, dia dianggap sebagai salah satu pemula dalam
sejarah filsafat Barat. Salah satu kontribusinya yang paling terkenal adalah
usahanya untuk mencari penyebab alam semesta yang bersifat alamiah, bukan yang
bersifat mitos atau agama.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Thales diakui karena mengemukakan beberapa konsep dan
pandangan awal yang penting dalam pemikiran filsafat, antara lain:<o:p></o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Air sebagai Prinsip
Dasar: Thales berpendapat bahwa unsur dasar atau prinsip dasar dari semua
materi adalah air. Ini adalah salah satu upaya awal dalam mencari
penjelasan alam semesta berdasarkan elemen-elemen alami.<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Penyebab Alamiah: Thales
mencoba menjelaskan fenomena alam dengan cara yang rasional dan alamiah
daripada dengan mitos atau cerita dewa-dewi.<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Prediksi Gerhana
Matahari: Thales dikatakan mampu memprediksi gerhana matahari, yang menunjukkan
pengetahuannya dalam astronomi dan matematika awal.<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Meskipun informasi tentang pemikiran Thales sangat
terbatas dan banyak tulisan dan catatan awalnya telah hilang, kontribusinya
dalam pengembangan filsafat sebagai disiplin intelektual yang independen dan
penggunaan metode pemikiran rasional sebagai cara untuk menjelaskan dunia alam
merupakan langkah awal yang penting dalam sejarah filsafat Barat.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-23556129795694831102023-09-08T15:30:00.002+07:002023-09-08T15:30:20.690+07:00Perjalanan Hidup Socrates<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifYZ5x4CpcnW_H_RfJM7u74yme7XDV6OGInsDvnknug_RZxSCeUxojl5PzxcD1gYmNX6qrcfeMZBiJM813u4lOTot8l3AtrxienAYGpwsepjujt2mE1lUOyPSDijUSKaezBGQ5D0r64VDcp9InePU53YAvAlMNorzcOM-yMuAhPp6rbFgb7u7UI6v1sVc/s1024/socrates.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifYZ5x4CpcnW_H_RfJM7u74yme7XDV6OGInsDvnknug_RZxSCeUxojl5PzxcD1gYmNX6qrcfeMZBiJM813u4lOTot8l3AtrxienAYGpwsepjujt2mE1lUOyPSDijUSKaezBGQ5D0r64VDcp9InePU53YAvAlMNorzcOM-yMuAhPp6rbFgb7u7UI6v1sVc/w439-h247/socrates.jpg" width="439" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Socrates (469/470 SM - 399 SM) adalah salah satu filsuf
paling terkenal dalam sejarah pemikiran Barat. Ia tidak pernah menulis
buku-buku atau karya tulis sendiri, tetapi ajarannya dan metodenya dalam
berdiskusi telah menjadi dasar bagi banyak filsuf dan pemikir yang mengikuti.
Berikut adalah penjelasan secara detail tentang kisah hidup Socrates:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>1. Kelahiran dan Keluarga:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Socrates lahir di Athena, Yunani, sekitar tahun 469
atau 470 SM. Ayahnya adalah Sophroniscus, seorang pemahat batu, dan ibunya
bernama Phaenarete, seorang bidan. Dia lahir dalam keluarga biasa, bukan
keturunan bangsawan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>2. Pendidikan Awal:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Meskipun latar belakangnya sederhana, Socrates
mendapat pendidikan dasar dalam literatur, musik, dan olahraga seperti yang
diharapkan dari warga Athena pada zamannya. Namun, catatan sejarah tentang pendidikannya
sangat terbatas.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>3. Pekerjaan Awal:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Socrates awalnya mungkin bekerja sebagai pemahat batu
seperti ayahnya. Namun, dalam berbagai dialog filsafat, dia mengatakan bahwa
dia hanya tertarik pada urusan kehidupan batin dan intelektualitas.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>4. Pemikiran Filsafat:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Socrates dikenal karena metodenya dalam berdiskusi,
yang dikenal sebagai metode "elenkhos." Metode ini melibatkan
pertanyaan-pertanyaan tajam dan refleksi filosofis untuk mencari kebenaran dan
pemahaman. Socrates sering kali mengaku bahwa dia tidak memiliki pengetahuan
yang pasti, tetapi dia mencari pengetahuan melalui pertanyaan dan diskusi.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>5. Keberadaan Publik:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Socrates dikenal sebagai sosok yang sering
berkeliaran di pasar dan tempat-tempat umum di Athena, berbicara dengan
orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat. Dia tidak hanya berdiskusi dengan
filsuf-filsuf, tetapi juga dengan tukang daging, pedagang, prajurit, dan rakyat
jelata.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>6. Pengaruh dan Kontroversi:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pendekatan Socrates dalam berdiskusi dan pengajaran
filsafatnya yang bertujuan untuk membangkitkan pemikiran kritis sering kali
menimbulkan kontroversi dan kebencian dari beberapa pihak yang merasa
terprovokasi oleh pertanyaan-pertanyaannya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>7. Pengadilan dan Kematian:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pada tahun 399 SM, Socrates diadili atas tuduhan
murtad terhadap dewa-dewa tradisional Athena dan mempengaruhi pemuda untuk
melakukan hal yang sama. Dalam pengadilan yang terkenal ini, Socrates memilih
untuk mempertahankan prinsip-prinsipnya dan tidak menggantungkan diri pada
pleidoi sentimental.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Socrates dijatuhi hukuman mati dengan minum racun
hemlock (kunyit). Dia menerima hukuman ini dengan tenang dan tanpa penyesalan,
dan kematiannya dianggap sebagai tindakan pengorbanan diri untuk
prinsip-prinsip filsafat dan kebenaran.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>8. Warisan Filsafat:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Meskipun tidak pernah menulis karya-karya sendiri,
Socrates memiliki pengaruh besar pada filsafat Barat. Socratic method-nya
mempengaruhi banyak filsuf yang datang setelahnya, termasuk Plato, murid
terkenalnya, yang kemudian menjadi guru Aristoteles.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pemikiran-pemikiran Socrates tentang etika, keadilan,
dan pengetahuan juga menjadi dasar bagi banyak perdebatan filsafat yang terus
berlanjut hingga hari ini.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Socrates adalah contoh nyata dari seorang filsuf yang
mencari kebenaran melalui dialog dan diskusi filosofis, bahkan jika itu
menghadirkan risiko terhadap hidupnya. Dia dianggap sebagai salah satu tokoh
paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia dan filosofi Barat.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-42311305715735220022023-09-08T15:22:00.004+07:002023-09-08T15:22:53.537+07:00Sejarah singkat Plato sang Filsuf<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMXlNsN0AS4Z_wsflDQTgFGtC2uTARsGEjbkbjhTqpg9zV2wRSG1IJmbx3lFHZO4ArfOqtBuaUh0qEkymFfPWI2zVxgzYEIDxoGfiArmVHe_m3kCCOUsNWie4ciwLd1xxDbgqTW-ylLoDWFyfJ8oEshTIfME7B2IhgDPkwa4QXsBE7XhcwykjzJw3ckjw/s218/platoo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="193" data-original-width="218" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMXlNsN0AS4Z_wsflDQTgFGtC2uTARsGEjbkbjhTqpg9zV2wRSG1IJmbx3lFHZO4ArfOqtBuaUh0qEkymFfPWI2zVxgzYEIDxoGfiArmVHe_m3kCCOUsNWie4ciwLd1xxDbgqTW-ylLoDWFyfJ8oEshTIfME7B2IhgDPkwa4QXsBE7XhcwykjzJw3ckjw/w276-h244/platoo.jpg" width="276" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Plato (428/427 SM - 348/347 SM) adalah seorang filsuf
Yunani kuno yang sangat berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat. Berikut
adalah penjelasan secara detail tentang kisah hidup Plato:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">1. Kelahiran dan Asal Usul:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Plato lahir sekitar tahun 428/427 SM di Athena,
Yunani, dalam sebuah keluarga bangsawan dan kaya. Nama aslinya adalah
Aristokles, tetapi dia dikenal sebagai Plato, yang berarti "bahu
lebar" dalam bahasa Yunani. Nama ini mungkin merujuk pada bahu lebarnya
atau kemungkinan bakatnya dalam gulat.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">2. Pendidikan Awal:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Plato awalnya belajar di bawah bimbingan seorang guru
bernama Socrates, seorang filsuf terkenal yang dikenal karena metodenya yang
dia sebut "elenkhos" atau metode Socratic, yang melibatkan dialog dan
pertanyaan untuk mencari kebenaran.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">3. Perjalanan dan Pembelajaran:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Setelah kematian Socrates pada tahun 399 SM, Plato
melakukan perjalanan ke Mesir dan Italia untuk memperdalam pengetahuannya.
Selama perjalanannya, ia kemungkinan terpapar pada berbagai tradisi filsafat,
matematika, dan ilmu pengetahuan.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">4. Didaktor Akademi:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Setelah kembali ke Athena, Plato mendirikan Akademi,
sebuah lembaga pendidikan yang terkenal di mana ia mengajar dan berdiskusi
tentang berbagai topik. Akademi menjadi salah satu pusat pemikiran filsafat
Yunani kuno.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">5. Pengaruh dalam Filsafat:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Plato adalah filsuf yang produktif dan memiliki
pengaruh yang besar dalam berbagai aspek filsafat. Dia dikenal karena
kontribusinya dalam berbagai bidang seperti epistemologi (pengetahuan), etika,
politik, dan metafisika (alam semesta).<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Salah satu konsep kunci yang dikembangkan oleh Plato
adalah "dunia ide" atau "alam ide," di mana dia percaya
bahwa ide-ide abstrak seperti keadilan, keindahan, dan kebenaran memiliki
eksistensi yang lebih nyata daripada objek dunia fisik.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">6. Karya-karya Terkenal:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Plato menulis sejumlah dialog filsafat yang terkenal,
yang sebagian besar di dalamnya Socrates menjadi karakter utama. Beberapa
karyanya yang paling terkenal termasuk "Republik,"
"Faidon," "Symposium," "Meno," dan
"Theaetetus."<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">7. Hubungan dengan Politik:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Plato juga mengembangkan teori politik yang terkenal
dalam "Republik." Dalam karyanya ini, dia mempertimbangkan gagasan
tentang negara ideal yang diperintah oleh filosof-king.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">8. Pengaruh dan Warisan:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Plato merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh
dalam sejarah filsafat Barat. Ajarannya memengaruhi filsuf-filsuf penting
seperti Aristoteles dan filsuf-filsuf berikutnya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pemikiran Plato juga terus mempengaruhi bidang-bidang
seperti politik, etika, dan epistemologi hingga hari ini.
Pandangan-pandangannya tentang keadilan, pengetahuan, dan realitas masih
menjadi bahan diskusi dalam filsafat kontemporer.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">9. Kematian:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Plato meninggal pada sekitar tahun 348/347 SM di
Athena, tetapi pemikirannya terus hidup melalui tulisannya dan warisan filsafat
yang ia tinggalkan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Plato adalah salah satu intelektual paling
berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia, dan karyanya tetap menjadi subjek
studi dan perdebatan yang luas dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan
manusia.<o:p></o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-41472543969344519372023-09-08T15:11:00.006+07:002023-09-08T15:11:50.262+07:00Sejarah Pulau Rempang Sumatera<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV7dudJVJYNEQcd4MgAIEQGLQpliT7ZtRic-KZosmxkufR7uLzWRq_bbsVrbRWZtxxWJeZDdvMfnB0W5toQG54gk7N3ndmgr4tkXdFYbhyvTCLN27kCed4Bp3_RF06w-x42kKyIk6QuK2KtA1mEOcsfz30V0KYuIihNVhGWfsLlpZA6n1ywbMdZpqOTXQ/s454/p.%20rempang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="265" data-original-width="454" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV7dudJVJYNEQcd4MgAIEQGLQpliT7ZtRic-KZosmxkufR7uLzWRq_bbsVrbRWZtxxWJeZDdvMfnB0W5toQG54gk7N3ndmgr4tkXdFYbhyvTCLN27kCed4Bp3_RF06w-x42kKyIk6QuK2KtA1mEOcsfz30V0KYuIihNVhGWfsLlpZA6n1ywbMdZpqOTXQ/w394-h230/p.%20rempang.jpg" width="394" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pulau Rempang adalah salah satu pulau yang terletak
di Kepulauan Riau, Indonesia. Kepulauan Riau adalah provinsi yang terdiri dari
banyak pulau di sekitar Selat Malaka dan Selat Singapura. Pulau Rempang
memiliki sejarah yang kaya, seperti banyak pulau di wilayah tersebut.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>Sejarah <o:p></o:p></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Masa Pra-Kemerdekaan:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pulau Rempang, bersama dengan pulau-pulau lain di
Kepulauan Riau, memiliki sejarah panjang sebagai wilayah perdagangan dan
pelayaran. Pulau ini telah menjadi tempat tinggal bagi berbagai kelompok etnis,
seperti Melayu, Bugis, dan Tionghoa. Aktivitas perdagangan dan nelayan telah
menjadi mata pencaharian utama bagi penduduk pulau ini sejak lama.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Era Kolonial:<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Selama era kolonial, pulau-pulau di Kepulauan Riau
berada di bawah pengaruh berbagai kekuatan kolonial, termasuk Portugis,
Belanda, dan Inggris. Pulau Rempang, seperti banyak pulau di wilayah ini,
menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan komoditas lainnya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Masa Kemerdekaan:<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Pulau
Rempang tetap menjadi bagian dari Republik Indonesia. Wilayah Kepulauan Riau
secara resmi menjadi provinsi pada tahun 2002, setelah sebelumnya merupakan
bagian dari Provinsi Kepulauan Riau.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Perkembangan Modern:<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pulau Rempang dan Kepulauan Riau secara keseluruhan
telah mengalami perkembangan ekonomi dan infrastruktur yang pesat dalam
beberapa dekade terakhir. Peningkatan konektivitas antarpulau, pembangunan
pelabuhan, dan sektor pariwisata yang berkembang telah menjadi bagian penting
dari perkembangan pulau ini.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pulau Rempang, seperti wilayah lainnya di Indonesia,
memiliki budaya yang kaya dan beragam, yang mencerminkan pengaruh berbagai
etnis dan sejarah yang beragam. Pulau ini juga memiliki potensi ekonomi yang
besar, terutama dalam sektor pariwisata dan perikanan. Sejarahnya yang kaya dan
keindahan alamnya membuatnya menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan yang
ingin menjelajahi Kepulauan Riau.<o:p></o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-13661915673671021632023-09-08T15:05:00.002+07:002023-09-08T15:05:22.493+07:00Sejarah Singkat Gunung Bromo<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWYFeSP6NKS4bmmg2olFQVdH1LLgUom5FLaQATXOXpvV0Bjhd4UHqLf0rNGkabsm0O8zQJthk8eQ1Y8IIBGBmn8MGyA_7KP5x_F8fzVdrO_9v27Q4lzRGu1RCAb6L4L4hFKRAI0cGvJ5FCrkkef2zMzERFFYCjk2I4qQv2XPkjwNG75VnuUMq_goj6wN4/s797/gunung-bromo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="455" data-original-width="797" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWYFeSP6NKS4bmmg2olFQVdH1LLgUom5FLaQATXOXpvV0Bjhd4UHqLf0rNGkabsm0O8zQJthk8eQ1Y8IIBGBmn8MGyA_7KP5x_F8fzVdrO_9v27Q4lzRGu1RCAb6L4L4hFKRAI0cGvJ5FCrkkef2zMzERFFYCjk2I4qQv2XPkjwNG75VnuUMq_goj6wN4/w375-h214/gunung-bromo.jpg" width="375" /></a></div><p></p><p><br /></p><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Gunung Bromo adalah salah satu
gunung berapi paling terkenal di Indonesia dan merupakan bagian dari kawasan
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang terletak di Jawa Timur, Indonesia.
Sejarah Gunung Bromo melibatkan proses geologis yang panjang dan beragam
peristiwa dalam budaya dan sejarah lokal. Berikut adalah sejarah singkat Gunung
Bromo:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Pembentukan Geologis:<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Gunung Bromo terbentuk sebagai
hasil dari aktivitas vulkanik ribuan tahun yang lalu. Gunung ini adalah bagian
dari Cincin Api Pasifik, sebuah wilayah di dunia yang dikenal dengan aktivitas
seismik dan vulkanik yang tinggi. Bromo merupakan stratovolcano (gunung berapi
kerucut) yang terbentuk dari tumpukan material vulkanik, termasuk lava, abu
vulkanik, dan batuan beku.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Mitologi dan Budaya Lokal:<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Gunung Bromo memiliki makna
penting dalam mitologi Tengger, sebuah kelompok etnis Jawa yang tinggal di
sekitar gunung ini. Menurut legenda, Bromo adalah tempat dewa-dewa, dan
ritual-ritual keagamaan masih dilakukan secara rutin di sini oleh masyarakat
Tengger. Salah satu upacara terkenal adalah "Yadnya Kasada," di mana
penduduk setempat melempar hasil pertanian ke dalam kawah gunung untuk
menghormati dewa-dewa dan memohon keselamatan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Catatan Sejarah Aktivitas Vulkanik:<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Gunung Bromo telah mengalami
banyak letusan dan aktivitas vulkanik selama berabad-abad. Letusan
besar-besaran tercatat pada tahun 1974 dan 2010, yang menyebabkan kerusakan dan
evakuasi penduduk setempat. Aktivitas vulkanik di daerah ini masih terus
dipantau secara ketat oleh otoritas geologi dan peneliti untuk melindungi
penduduk dan pengunjung.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Pariwisata:<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Seiring berjalannya waktu, Gunung
Bromo menjadi salah satu tujuan pariwisata terpopuler di Indonesia. Keindahan
alamnya yang unik, dengan kawah yang terus mengeluarkan asap putih, serta
lanskap pegunungan yang spektakuler, menarik ribuan wisatawan setiap tahun.
Pengunjung sering mendaki ke puncak gunung untuk menyaksikan matahari terbit
yang memukau di atas awan dan menyaksikan pemandangan luar biasa dari puncak
Bromo.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sejarah Gunung Bromo mencerminkan
kompleksitas alam dan budaya Indonesia yang kaya. Gunung ini adalah salah satu
keajaiban alam Indonesia yang paling terkenal dan menarik, dan juga memiliki
makna spiritual yang dalam bagi masyarakat setempat.<o:p></o:p></p><br /><p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-62790258094471738142023-09-05T07:50:00.004+07:002023-09-05T07:50:44.953+07:00TIME LINE Dunia Sejak Jaman Kemunculan Manusia sampai Jaman Sekarang<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8MFEf3ku5chcY4tTds_WmO5JfvfMbur3b1AQKJE3Kcw9c6_rEFSG49hIUSCYogWMNyUiUKwfj-NBbFXINNLBSLnra2Ah_HrLJUz_FShKC7b7DkUR0DGJKxYdLmizLMhWH-4jl7CqUkE8zRZzI1V2t_nQzfVPyChvIkZHzAD9aVg2gIyesQmW2wlxmxsM/s736/dunia%20kuno%20copy.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="529" data-original-width="736" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8MFEf3ku5chcY4tTds_WmO5JfvfMbur3b1AQKJE3Kcw9c6_rEFSG49hIUSCYogWMNyUiUKwfj-NBbFXINNLBSLnra2Ah_HrLJUz_FShKC7b7DkUR0DGJKxYdLmizLMhWH-4jl7CqUkE8zRZzI1V2t_nQzfVPyChvIkZHzAD9aVg2gIyesQmW2wlxmxsM/w391-h281/dunia%20kuno%20copy.png" width="391" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Sejarah dunia adalah kisah panjang dan kompleks
tentang perkembangan manusia dari awal peradaban hingga zaman modern. Saya akan
mencoba merangkum perjalanan sejarah dunia ini dengan ringkas, tetapi tetap
memberikan informasi yang relevan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Zaman Prasejarah:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Manusia
modern pertama muncul sekitar 200.000 tahun yang lalu di Afrika. Selama ribuan
tahun, manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Pada
sekitar 10.000 SM, revolusi pertanian dimulai di berbagai tempat di dunia,
mengubah gaya hidup manusia.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Zaman Kuno:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Mesir
Kuno dan Sumeria adalah dua peradaban awal yang muncul sekitar 3.000 SM.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Kemudian,
peradaban seperti Yunani Kuno dan Kekaisaran Romawi muncul, mempengaruhi banyak
aspek budaya, politik, dan hukum.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Zaman Pertengahan:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Abad
Pertengahan dimulai dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi pada abad ke-5.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Pada
abad ke-7, Islam muncul di Arab dan menyebar ke seluruh dunia Islam.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Eropa
mengalami periode gelap (Dark Ages) di mana ilmu pengetahuan dan budaya
stagnan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Abad
Pertengahan berakhir dengan Renaisans di Italia pada abad ke-14, memulai
revival seni, ilmu pengetahuan, dan budaya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Zaman Penjelajahan dan Kolonisasi:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Abad
ke-15 dan ke-16 melihat penjelajahan besar oleh bangsa Eropa, seperti Columbus
yang menemukan Amerika. Ini memulai era kolonisasi di seluruh dunia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kemajuan ilmiah dan teknologi terjadi selama
Abad Pencerahan, memicu Revolusi Industri pada abad ke-18.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Zaman Modern Awal:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Abad
ke-19 adalah era imperialisme, di mana negara-negara Eropa mendominasi dunia.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Perang
Dunia Pertama (1914-1918) mengguncang dunia dan diikuti oleh Depresi Besar.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">6)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Perang Dunia dan Perang Dingin:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Perang
Dunia Kedua (1939-1945) menghancurkan banyak negara dan menciptakan Perang
Dingin antara Blok Barat (AS dan sekutu) dan Blok Timur (Uni Soviet).<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Perang
Dingin memuncak dalam perlombaan senjata nuklir dan konflik regional seperti
Perang Korea dan Perang Vietnam.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">7)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Zaman Kontemporer:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Uni
Soviet runtuh pada tahun 1991, mengakhiri Perang Dingin.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Era
globalisasi dimulai, dengan kemajuan teknologi komunikasi dan perdagangan
internasional.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Perkembangan
besar dalam teknologi, seperti internet dan komputer, telah mengubah cara kita
hidup, bekerja, dan berkomunikasi.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">8)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Abad ke-21:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Tantangan
besar meliputi perubahan iklim global, terorisme, dan ketidaksetaraan ekonomi.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Perkembangan
teknologi terus memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk
kecerdasan buatan dan eksplorasi luar angkasa.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Itulah sejarah dunia dalam garis besar. Ingatlah
bahwa ini adalah ringkasan singkat, dan banyak detail dan peristiwa penting
yang tidak dimasukkan. Sejarah dunia adalah narasi yang kompleks dan terus
berkembang dengan peristiwa-peristiwa baru yang terus terjadi di zaman kita.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-24500338969813354512023-09-05T07:32:00.004+07:002023-09-05T07:32:58.309+07:00Apa saja yang bisa dijadikan sumber sejarah? (penjelasan lengkap)<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXzkH5ena_mSMtCUK6q3-zTaaLWRl4LEW2UXBdu4VcqbLlo3Hbxal_oE7MeC_35BoOvO_NULPd5c5uDATB8-htbVpaj4WV4KU9BBlhhUPh4Sk9ce8vvOIJwf-jINOkdCLaP4ce7YE3SK7oFVbOe6ADo-_Cbt84o83lU11FeTt5fEHtmObuUqMtLzdZkYs/s400/contoh%20prasasti.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="400" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXzkH5ena_mSMtCUK6q3-zTaaLWRl4LEW2UXBdu4VcqbLlo3Hbxal_oE7MeC_35BoOvO_NULPd5c5uDATB8-htbVpaj4WV4KU9BBlhhUPh4Sk9ce8vvOIJwf-jINOkdCLaP4ce7YE3SK7oFVbOe6ADo-_Cbt84o83lU11FeTt5fEHtmObuUqMtLzdZkYs/w440-h248/contoh%20prasasti.jpeg" width="440" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Sumber-sumber sejarah adalah bukti-bukti atau
informasi yang digunakan oleh sejarawan untuk memahami dan merekonstruksi
peristiwa dan kehidupan masa lalu. Sumber-sumber ini dapat sangat bervariasi,
dan berikut beberapa jenis sumber sejarah yang umum digunakan:<o:p></o:p></p>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Primer:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Sumber-sumber
primer adalah dokumen atau benda-benda yang dibuat atau ada pada saat peristiwa
yang Anda teliti terjadi. Ini adalah sumber-sumber yang paling mendekati
peristiwa asli.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Contoh
sumber primer meliputi surat, catatan harian, dokumen resmi, kontrak, foto,
lukisan, artefak, dan rekaman audio atau video yang dibuat pada masa lalu.<o:p></o:p></p>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Sekunder:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Sumber-sumber
sekunder adalah interpretasi atau analisis dari sumber-sumber primer. Mereka
diciptakan setelah peristiwa berlangsung dan seringkali oleh peneliti atau
sejarawan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Contoh
sumber sekunder meliputi buku sejarah, makalah penelitian, artikel ilmiah,
dokumenter sejarah, dan laporan sejarah.<o:p></o:p></p>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Tersier:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Sumber-sumber
tersier adalah sumber yang merupakan ringkasan atau kutipan dari sumber-sumber
sekunder. Mereka berada pada tingkat keterpisahan yang lebih jauh dari
peristiwa yang Anda pelajari.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Contoh
sumber tersier meliputi ensiklopedia, situs web referensi, dan ringkasan
sejarah.<o:p></o:p></p>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Lisan:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Sumber-sumber
lisan mencakup wawancara, laporan saksi mata, cerita lisan, dan rekaman audio
atau video dari orang yang memiliki pengalaman langsung dengan peristiwa
tertentu.<o:p></o:p></p>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Statistik:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Data
statistik seperti sensus penduduk, data ekonomi, data demografi, dan catatan
keuangan dapat menjadi sumber penting dalam penelitian sejarah.<o:p></o:p></p>
<ol start="6" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Arkeologi:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Sumber-sumber
arkeologi termasuk artefak, struktur fisik, sisa-sisa manusia, dan penemuan arkeologi
lainnya yang ditemukan melalui penggalian dan penelitian lapangan.<o:p></o:p></p>
<ol start="7" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Visual:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Ilustrasi,
kartografi, peta, gambar, dan foto-foto periode dapat memberikan gambaran
visual tentang masa lalu.<o:p></o:p></p>
<ol start="8" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Lisan
Tradisional:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Legenda,
mitos, cerita rakyat, dan lagu-lagu tradisional dapat memberikan wawasan
tentang budaya dan tradisi suatu masyarakat.<o:p></o:p></p>
<ol start="9" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Moneter:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Uang
logam, uang kertas, dan mata uang lainnya dari masa lalu dapat memberikan
informasi tentang ekonomi dan perdagangan pada waktu itu.<o:p></o:p></p>
<ol start="10" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sumber Digital:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Dalam
era digital, sumber sejarah juga dapat ditemukan dalam bentuk basis data, situs
web arsip, dan sumber online lainnya yang menyediakan akses ke dokumen-dokumen
sejarah.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Penting untuk menggunakan berbagai jenis sumber
sejarah dan mempertimbangkan keandalan, keberlanjutan, dan konteks sumber
tersebut dalam penelitian sejarah Anda. Kombinasi sumber-sumber ini membantu
sejarawan membangun narasi yang akurat tentang masa lalu.<o:p></o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-61011354138274468232023-09-05T07:11:00.001+07:002023-09-05T07:11:10.712+07:00Cara Menulis Sejarah yang Benar<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4lSsx5xk8ZGPLuYRBRR0Mtx9S0cs0hZuElOm2Z0ukP6AuvcRatVPhN2cWAudaISgPM4JlXas64zmXT5mZ9zL1pP_wxFoA7xUMaj6xGwR1SGo0JRqOFxBO9EZT9GhVLERq1A8D3p61_jZFIKR1AnKS2b8zqVV6qau4RpLJlx9-sXWHP9csf2fzZjUQR2M/s500/world-history.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="244" data-original-width="500" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4lSsx5xk8ZGPLuYRBRR0Mtx9S0cs0hZuElOm2Z0ukP6AuvcRatVPhN2cWAudaISgPM4JlXas64zmXT5mZ9zL1pP_wxFoA7xUMaj6xGwR1SGo0JRqOFxBO9EZT9GhVLERq1A8D3p61_jZFIKR1AnKS2b8zqVV6qau4RpLJlx9-sXWHP9csf2fzZjUQR2M/w459-h223/world-history.jpeg" width="459" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Melacak sejarah yang benar adalah penting untuk
memahami peristiwa masa lalu dengan akurat. Berikut adalah beberapa langkah
yang dapat Kita ikuti untuk melacak sejarah yang benar:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Gunakan Sumber Primer:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sumber-sumber primer adalah
dokumen atau bukti yang dibuat pada waktu yang bersamaan dengan peristiwa yang kita
teliti. Ini termasuk surat, catatan harian, dokumen resmi, foto, dan lainnya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Cobalah untuk mengandalkan
sumber-sumber primer sebanyak mungkin karena mereka cenderung lebih dapat
dipercaya daripada sumber-sumber sekunder atau tersier.<o:p></o:p></p>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Kritis dalam Evaluasi
Sumber:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Selalu evaluasi sumber kita
secara kritis. Pertimbangkan siapa yang membuat sumber tersebut, kapan dibuat,
dan apa motifnya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pertimbangkan bias
potensial dalam sumber tersebut. Penulis atau pembuat sumber mungkin memiliki
sudut pandang atau kepentingan tertentu yang mempengaruhi penulisan atau
pembuatan sumber.<o:p></o:p></p>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Periksa Banyak Sumber:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang suatu peristiwa,
periksa berbagai sumber yang berbeda. Ini membantu Kita menghindari
ketergantungan pada satu sumber tunggal yang mungkin memiliki bias atau
kesalahan.<o:p></o:p></p>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Rujuk Buku Sejarah yang
Terpercaya:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Buku-buku
sejarah yang ditulis oleh sejarawan terkenal dan terpercaya seringkali
merupakan sumber yang baik. Pastikan untuk memeriksa reputasi penulis dan buku
tersebut.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Gunakan Sumber Digital:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Saat
ini, banyak sumber sejarah telah diarsipkan secara digital. Kita dapat
menggunakan perpustakaan digital, arsip online, dan situs web yang dikelola
oleh institusi terkemuka seperti perpustakaan nasional atau universitas untuk
mencari sumber-sumber sejarah.<o:p></o:p></p>
<ol start="6" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Pelajari Konteks
Sejarah:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Penting
untuk memahami konteks sejarah di sekitar peristiwa yang Kita teliti. Ini
mencakup pemahaman tentang kondisi sosial, politik, ekonomi, dan budaya pada
saat itu.<o:p></o:p></p>
<ol start="7" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Konsultasikan dengan
Sejarawan:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Jika
Kita memiliki pertanyaan khusus atau memerlukan bantuan dalam mengejar sejarah
yang benar, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan sejarawan atau ahli sejarah
yang berpengalaman.<o:p></o:p></p>
<ol start="8" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Pertimbangkan Sudut Pandang
yang Berbeda:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Sejarah
seringkali memiliki sudut pandang yang berbeda. Cobalah mempertimbangkan
berbagai sudut pandang untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang
suatu peristiwa.<o:p></o:p></p>
<ol start="9" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Tetap Terbuka untuk
Revisi:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Sejarah
tidak selalu statis, dan penelitian dapat menghasilkan penemuan baru. Jadilah
terbuka untuk revisi konsep sejarah Kita jika ada bukti baru yang muncul.<o:p></o:p></p>
<ol start="10" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Pahami Batasan
Pengetahuan Kita:<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Akui
batasan pengetahuan Kita. Tidak mungkin untuk mengetahui semua hal, jadi jangan
ragu untuk mencari bantuan atau informasi tambahan jika Kita merasa kurang
yakin tentang suatu topik.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Melacak sejarah yang benar memerlukan waktu,
penelitian, dan pemahaman yang mendalam. Dengan menggunakan sumber-sumber yang
tepat dan mendekati penelitian sejarah dengan hati-hati, Kita dapat mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang masa lalu.<o:p></o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-26818212463651379692023-09-01T08:46:00.004+07:002023-09-01T08:46:29.770+07:00Penyebab Umum Terjadinya Perang Dunia II - 1 SEPTEMBER 1939<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrZAkabQyhH6QT0DpyvLxGByqOJrxHGEwlipbve4gvN-s4Hqn6gdrnpC-aNTlnGNuKo9U8Tyhx7Q4BJRkL8YAh5tO7e4trw5lf4tiySgLSWZB7hRRUfEjel37lGk018SO_Oq2sIT0sid3osS_FfKVO-EM2nSAEaj9t5MEo256tGFJR4cuLVzdNpqNM0NQ/s1920/ww2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrZAkabQyhH6QT0DpyvLxGByqOJrxHGEwlipbve4gvN-s4Hqn6gdrnpC-aNTlnGNuKo9U8Tyhx7Q4BJRkL8YAh5tO7e4trw5lf4tiySgLSWZB7hRRUfEjel37lGk018SO_Oq2sIT0sid3osS_FfKVO-EM2nSAEaj9t5MEo256tGFJR4cuLVzdNpqNM0NQ/w375-h211/ww2.jpg" width="375" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Perang Dunia II (PDII) adalah konflik global yang
terjadi antara tahun 1939 dan 1945, melibatkan sebagian besar negara dunia,
termasuk kekuatan sekutu seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan
negara-negara Poros seperti Jerman Nazi, Italia, dan Jepang. Ada beberapa
faktor yang berkontribusi terhadap pecahnya Perang Dunia II:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Akibat dari Perang Dunia
I: Setelah Perang Dunia I (1914-1918), Perjanjian Versailles
ditandatangani, yang memberlakukan berbagai sanksi dan keterbatasan
terhadap Jerman sebagai negara yang kalah. Ketidakpuasan atas ketentuan
ini di Jerman, bersama dengan krisis ekonomi global, membantu membangun
suasana politik dan sosial yang menyuburkan munculnya Nazi Jerman di bawah
Adolf Hitler.<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Ketegangan Politik dan
Kolonisasi: Ketegangan politik di Eropa, termasuk konflik antara kekuatan
besar, serta kebijakan kolonisasi dan ekspansi Jepang di Asia Timur,
menciptakan atmosfer yang mendorong konflik.<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Ekspansi Agresif Jepang:
Jepang berusaha untuk mengamankan sumber daya alam dan wilayah baru di
Asia Timur dengan melancarkan invasi ke Tiongkok dan wilayah lainnya.
Tindakan ini memicu kemarahan dan ketegangan di wilayah tersebut.<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Ketidakpuasan dengan
Ketentuan Perjanjian Versailles: Ketidakpuasan atas ketentuan perjanjian
pasca Perang Dunia I, termasuk pembayaran reparasi yang berat dan
pembatasan militer, membuat situasi politik dan ekonomi di banyak negara
Eropa tidak stabil.<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Sikap Agresif Jerman
Nazi: Rezim Nazi di bawah pimpinan Adolf Hitler mengadopsi kebijakan
ekspansionis dan agresif. Pada tahun 1938, Jerman merebut Austria dan
wilayah Sudetenland di Cekoslowakia. Pada tahun 1939, invasi Jerman ke
Polandia menjadi penyebab utama pecahnya perang.<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Reaksi Terhadap Agresi
Jerman: Serangan Jerman terhadap Polandia membuat Inggris dan Prancis
menyatakan perang terhadap Jerman, memicu eskalasi konflik menjadi konflik
global.<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Pada tanggal 1 September
1939, Jerman menyerang Polandia, yang memicu reaksi dari Inggris dan
Prancis dan memulai Perang Dunia II. Kedua belah pihak menghadapi berbagai
konflik dan perang terbuka di berbagai teater perang di seluruh dunia.
Perang Dunia II berlangsung selama enam tahun dan menyebabkan kematian jutaan
orang, kerusakan besar pada infrastruktur dan ekonomi, serta perubahan
geopolitik signifikan setelah perang berakhir.<o:p></o:p></li>
</ul>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-53946602743406550972023-09-01T01:45:00.004+07:002023-09-01T01:45:55.677+07:00Sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2a5mVi1Ae_vhMD6tHrzdbHnXDLPklvgbfYPqJSKx2Q4J3VRBFDp0eYBY08IcIf8nY9hSkINubWB5fg14PEe4VM4vUt-KbXFaPQ2jJnMdqGVhh1fDl-VqfuPIQJbkV6BUUonK9kT14bagh7dSmpdTx-4u8HYIioboq0LZGAHMYQkYOdm9H4OV2LPoV-4M/s288/pemiluuu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="175" data-original-width="288" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2a5mVi1Ae_vhMD6tHrzdbHnXDLPklvgbfYPqJSKx2Q4J3VRBFDp0eYBY08IcIf8nY9hSkINubWB5fg14PEe4VM4vUt-KbXFaPQ2jJnMdqGVhh1fDl-VqfuPIQJbkV6BUUonK9kT14bagh7dSmpdTx-4u8HYIioboq0LZGAHMYQkYOdm9H4OV2LPoV-4M/w349-h212/pemiluuu.jpg" width="349" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang
penting dalam sistem pemerintahan Indonesia. Berikut adalah gambaran umum
tentang sejarah pelaksanaan Pemilu di Indonesia:</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>Pemilu 1955:</b> Pemilu pertama di Indonesia diadakan
pada tahun 1955 setelah kemerdekaan. Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota
Konstituante. Partai-partai politik seperti Partai Nasional Indonesia (PNI),
Masyumi, dan Partai Komunis Indonesia (PKI) berpartisipasi dalam pemilu ini.</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>Pemilu 1971: </b>Setelah periode politik yang tidak stabil,
Pemilu 1971 diadakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Namun, pemilu ini dianggap tidak bebas dan adil
karena terjadi manipulasi suara dan intimidasi.</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>Pemilu 1999:</b> Setelah jatuhnya rezim Orde Baru di
bawah Presiden Soeharto, pemilu tahun 1999 menjadi pemilu yang penting dalam
proses reformasi. Pemilu ini memilih anggota DPR dan DPD serta presiden secara
langsung. Pemilu ini dianggap lebih bebas dan adil dibandingkan dengan pemilu
sebelumnya.</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>Pemilu 2004:</b> Pemilu ini memilih presiden dan wakil
presiden, anggota DPR, DPD, serta Dewan Perwakilan Daerah Khusus Ibukota (DPD
DKI Jakarta). Pemilu ini juga dianggap sukses dan berjalan dengan relatif
lancar.</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>Pemilu 2009:</b> Pemilu 2009 merupakan pemilu pertama di
mana pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung. Partai
Demokrat, yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono, memenangkan pemilu
presiden.</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>Pemilu 2014: Pemilu 2014</b> merupakan pemilu presiden
kedua yang dilakukan secara langsung. Joko Widodo (Jokowi) memenangkan pemilu
presiden dan menjadi presiden Indonesia yang ke-7.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pemilu 2019: Pemilu 2019 adalah pemilu presiden
ketiga yang dilakukan secara langsung. Jokowi berhasil memenangkan pemilu
presiden untuk masa jabatan kedua.</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pemilu di Indonesia telah mengalami perubahan dan
perkembangan dalam hal mekanisme, partisipasi, dan transparansi. Meskipun ada
tantangan dan permasalahan dalam setiap pemilu, proses demokrasi terus
berkembang dan berusaha untuk menjadi lebih inklusif dan adil bagi seluruh
rakyat Indonesia.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><b>Partai Pemenang Pemilu di Indonesia dari masa ke masa</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><b>Pemilu 1955:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">Partai Pemenang: Partai Nasional Indonesia (PNI)<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><b>Pemilu 1971:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">Partai Pemenang: Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya
(Golkar), Partai Demokrasi Indonesia (PDI)<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><b>Pemilu 1999:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">Partai Pemenang: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golongan
Karya (Golkar)<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><b>Pemilu 2004:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">Partai Pemenang: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golongan
Karya (Golkar)<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><b>Pemilu 2009:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">Partai Pemenang: Partai Demokrat<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><b>Pemilu 2014:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">Partai Pemenang: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><b>Pemilu 2019:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">Partai Pemenang: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)<o:p></o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-31618756260738779642023-09-01T01:32:00.001+07:002023-09-01T01:32:06.784+07:00Sejarah Panjang PKI di Indonesia, Awal mula bediri sampai dibubarkan<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSb6xWjD3MCG2-FfvOBk9NygcgS7L8rhQBLR2h8X-W_h2p7x0gXRg_DkMmyaIY9TZDz437pgV5Bmhv3hdpSKVqRUZrtbBBBOiAYOfUz8ymv8lEjZY9LGVNKXAD2gjUjv_Cpa0XLMCRGb7LhUJrrxYu82gRsUle9KYzHn8u41mE1Ek1C_xn4uNamMD6FBI/s640/begini-sejarah-lahirnya-partai-komunis-indonesia--benihnya-dari-tokoh-belanda-rgq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="456" data-original-width="640" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSb6xWjD3MCG2-FfvOBk9NygcgS7L8rhQBLR2h8X-W_h2p7x0gXRg_DkMmyaIY9TZDz437pgV5Bmhv3hdpSKVqRUZrtbBBBOiAYOfUz8ymv8lEjZY9LGVNKXAD2gjUjv_Cpa0XLMCRGb7LhUJrrxYu82gRsUle9KYzHn8u41mE1Ek1C_xn4uNamMD6FBI/s320/begini-sejarah-lahirnya-partai-komunis-indonesia--benihnya-dari-tokoh-belanda-rgq.jpg" width="320" /></a></div><br /><p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Awal Mula Berdiri<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Partai Komunis Indonesia (PKI) didirikan oleh
sekelompok tokoh pada tahun 1920. Beberapa tokoh yang terlibat dalam pendirian
PKI antara lain:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Henk Sneevliet (Maring): Henk Sneevliet, yang dikenal
dengan nama samaran "Maring," merupakan tokoh komunis asal Belanda
yang memiliki peran penting dalam pendirian PKI. Ia merupakan seorang
revolusioner dan tokoh gerakan buruh internasional. Sneevliet membantu
mengorganisir kongres pendirian Partai Komunis Hindia (PKH) yang menjadi cikal
bakal PKI.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Semaun: Semaun adalah salah satu tokoh Indonesia yang
terlibat dalam pendirian PKI. Ia adalah seorang aktivis buruh dan tokoh
pemimpin gerakan komunis di Indonesia. Semaun memiliki peran kunci dalam
merumuskan arah dan tujuan PKI dalam konteks perjuangan Indonesia.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Darah Juang: "Darah Juang" adalah nama
samaran dari Amir Sjarifuddin, seorang tokoh yang juga berperan dalam pendirian
PKI. Ia adalah seorang intelektual yang memiliki pengaruh kuat dalam gerakan
nasionalis dan komunis. Pada saat itu, ia juga menjadi bagian penting dalam
membentuk struktur dan arah pergerakan PKI.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Tiga tokoh di atas merupakan contoh utama dari para
pendiri PKI di Indonesia. Namun, selain mereka, ada pula sejumlah tokoh dan
anggota lainnya yang berkontribusi dalam pembentukan partai ini dan
perkembangannya selama bertahun-tahun.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal"><b><i>Ikut Pemilu<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Partai Komunis Indonesia (PKI) pertama kali ikut
serta dalam pemilihan umum pada tahun 1955. Pemilihan umum tersebut dikenal
sebagai Pemilihan Umum Anggota Konstituante dan merupakan salah satu tahapan
awal dalam proses politik Indonesia pasca-kemerdekaan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pada Pemilihan Umum Anggota Konstituante tahun 1955,
PKI berhasil meraih suara cukup signifikan dan mendapatkan sejumlah kursi di
Konstituante. PKI memperoleh dukungan dari kelompok-kelompok massa yang telah
lama diorganisir oleh partai tersebut, seperti buruh dan petani. Meskipun PKI
meraih jumlah kursi yang cukup besar, perolehan kursi tersebut masih di bawah
partai-partai besar seperti Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Masyumi.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Namun, setelah Pemilihan Umum Anggota Konstituante,
terjadi dinamika politik yang semakin kompleks, dan pada tahun 1960, Presiden
Soekarno membubarkan Konstituante dan mengumumkan pembentukan Demokrasi
Terpimpin. Hal ini mengakhiri peran Konstituante dan merubah dinamika politik
Indonesia.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Gesekan Dengan Umat Islam<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Konflik antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan
umat Islam memiliki sejarah yang panjang dan kompleks dalam konteks politik dan
sosial Indonesia. Konflik ini dipengaruhi oleh faktor-faktor ideologis,
politik, dan sosial yang memengaruhi hubungan antara kedua kelompok ini.
Beberapa poin utama dalam konflik tersebut adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Persaingan Ideologis: PKI adalah partai yang
berasaskan ideologi komunisme, yang sering kali bertentangan dengan keyakinan
dan prinsip-prinsip agama, termasuk Islam. Pemahaman komunisme tentang agama
sering kali berseberangan dengan pandangan keagamaan umat Islam, yang membuat
PKI dan umat Islam memiliki perbedaan mendasar dalam pandangan dunia.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Keterlibatan dalam Gerakan Buruh dan Petani: PKI
aktif dalam mengorganisir gerakan buruh dan petani, yang sering kali
bersinggungan dengan kepentingan ekonomi dan kepemilikan yang dimiliki oleh
individu atau kelompok di dalam masyarakat, termasuk umat Islam yang memiliki
peran dalam sektor tersebut. Ketika PKI berusaha untuk menggerakkan buruh dan
petani dalam aksi protes atau mogok, hal ini bisa menimbulkan ketegangan dengan
umat Islam yang memiliki kepentingan ekonomi.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Perpecahan dalam Organisasi Masyarakat Islam: Ada
organisasi Islam yang memiliki afiliasi politik dan ideologis dengan PKI,
seperti Sarekat Islam (SI) yang mendukung PKI pada awalnya. Namun, terjadi
perpecahan dalam SI dan organisasi-organisasi serupa terkait pandangan politik
dan ideologis. Sejumlah anggota umat Islam menentang pandangan komunis dan
akhirnya organisasi Islam seperti NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah lebih
menjaga jarak dari PKI.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Keterlibatan dalam Peristiwa Madiun 1948: Salah satu
momen puncak konflik antara PKI dan umat Islam adalah peristiwa Madiun 1948.
Pada waktu itu, PKI mencoba mengambil alih pemerintahan di Madiun dengan
dukungan militer. Namun, upaya ini gagal dan menyebabkan konflik dengan
pihak-pihak yang menentang PKI, termasuk kelompok-kelompok Islam. Peristiwa ini
meninggalkan trauma dan ketegangan yang mendalam di kalangan umat Islam.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pembunuhan Massal dan Propaganda Anti-PKI: Setelah
peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, terjadi pembunuhan massal terhadap anggota
dan simpatisan PKI. Banyak yang menyebutkan bahwa dalam konteks ini, umat Islam
yang anti-PKI terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap anggota PKI.
Propaganda anti-PKI juga banyak menyebar, termasuk di kalangan umat Islam, yang
semakin memperdalam konflik dan ketidakpercayaan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Konflik antara PKI dan umat Islam mencerminkan
perbedaan pandangan, nilai, dan kepentingan antara kedua kelompok ini. Meskipun
ada sejumlah kelompok yang bekerja sama di berbagai momen sejarah, konflik dan
ketegangan jauh lebih dominan dalam hubungan mereka sepanjang sejarah Indonesia
pasca-kemerdekaan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><i>Sebab Dibubarkan<o:p></o:p></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Partai Komunis Indonesia (PKI) dibubarkan setelah
peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 30 September 1965. Peristiwa ini menjadi pemicu
utama dibubarkannya PKI oleh pemerintah Orde Baru yang dipimpin oleh Jenderal
Soeharto. Berikut adalah beberapa faktor yang menjelaskan mengapa PKI
dibubarkan:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Peristiwa G30S/PKI: Pada 30 September 1965, terjadi
upaya kudeta militer yang melibatkan beberapa perwira Angkatan Darat yang
diduga terkait dengan PKI. Meskipun upaya kudeta tersebut gagal, peristiwa ini
mengakibatkan pembunuhan terhadap sejumlah perwira militer. Pemerintah Soeharto
mengklaim bahwa PKI terlibat dalam peristiwa ini, meskipun bukti yang jelas
tidak pernah dihadirkan untuk mendukung klaim tersebut.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pembunuhan Massal dan Ketegangan Politik: Setelah
peristiwa G30S/PKI, terjadi gelombang pembunuhan massal terhadap anggota dan
simpatisan PKI yang dituduh terlibat. Ribuan orang tewas dalam peristiwa
tersebut. Selain itu, situasi politik semakin tegang, dan PKI dituduh sebagai
dalang di balik upaya kudeta. Ketegangan ini menciptakan atmosfer di mana
pemerintah merasa perlu untuk mengambil tindakan tegas terhadap PKI.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Anti-Komunisme dan Pendekatan Orde Baru: Pemerintahan
Soeharto berpegang pada pendekatan anti-komunis yang kuat. Komunisme dianggap
sebagai ancaman serius terhadap Pancasila dan stabilitas negara. Pemerintah
Orde Baru melancarkan kampanye anti-komunis yang melibatkan penganiayaan,
penahanan, dan pembubaran organisasi-organisasi yang diduga terkait dengan
komunisme.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pembubaran Organisasi dan Pelarangan: Pada Maret
1966, pemerintah mengeluarkan dekrit yang melarang PKI dan
organisasi-organisasi yang terkait dengannya. Buku-buku dan materi komunis
dihancurkan, dan anggota PKI dilarang bergerak secara terorganisir.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Penguatan Kekuasaan Orde Baru: Pembubaran PKI
memberikan peluang bagi pemerintah Orde Baru untuk memperkuat posisi dan
kendali politiknya. Dengan menghilangkan kompetitor politik yang kuat seperti
PKI, pemerintah Soeharto dapat mengonsolidasikan kekuasaannya dan membentuk
struktur politik yang lebih sesuai dengan visi dan ideologinya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Pembubaran PKI dan penindasan yang menyertainya
menjadi salah satu peristiwa paling kontroversial dalam sejarah Indonesia
modern. Kejadian ini tidak hanya berdampak pada PKI sebagai partai politik,
tetapi juga merubah arah politik, sosial, dan budaya Indonesia dalam beberapa
dekade berikutnya.<o:p></o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-78182305652480883892023-09-01T00:57:00.002+07:002023-09-01T00:57:24.916+07:00Sejarah Masuknya Paham Komunisme di Indonesia <p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfca4ZsMDxyk0FGlWWek66aGUOI8ZcY52bwzvZocxtokBzVClrGRGNuB8ImkBvxeQhXg8sCWN7rzo1d61aMn1zXhbTFTeOrgEQxS-Melke-iBijbAD_nO7wu8Nhw3OYx6cg24gOIWYNGbAmwHhH88B1PslLp_JJPbLeVDJevCK_knfztsRupQaTdDpOpY/s830/para-aktvis-pki-di_200523164711-757.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="504" data-original-width="830" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfca4ZsMDxyk0FGlWWek66aGUOI8ZcY52bwzvZocxtokBzVClrGRGNuB8ImkBvxeQhXg8sCWN7rzo1d61aMn1zXhbTFTeOrgEQxS-Melke-iBijbAD_nO7wu8Nhw3OYx6cg24gOIWYNGbAmwHhH88B1PslLp_JJPbLeVDJevCK_knfztsRupQaTdDpOpY/w370-h224/para-aktvis-pki-di_200523164711-757.jpg" width="370" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Masuknya paham komunisme di Indonesia memiliki
sejarah yang panjang dan kompleks. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah
masuknya paham komunisme di Indonesia beserta beberapa tokoh-tokohnya:</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>Awal Mula:</b><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Paham komunisme pertama kali mulai dikenal di
Indonesia pada awal abad ke-20, terutama melalui pengaruh gerakan-gerakan
internasional seperti Komunis Belanda dan Partai Komunis Tiongkok. Namun,
pengaruh ini masih terbatas pada kalangan intelektual dan pekerja migran.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">PKI (Partai Komunis
Indonesia):<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Pada
tahun 1920-an, paham komunisme mulai mendapatkan tempat di Indonesia dengan
lahirnya Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1920. PKI memainkan peran
penting dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang. Salah satu
tokoh kunci dalam pergerakan ini adalah Tan Malaka.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Masa Pendudukan Jepang:<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Selama
pendudukan Jepang (1942-1945), PKI mengambil langkah-langkah untuk
mengorganisir lebih banyak massa dan memperluas pengaruhnya. Pada periode ini,
tokoh-tokoh seperti Musso dan D.N. Aidit berperan penting dalam mengembangkan
PKI.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Kemerdekaan dan Perang
Dingin:<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Setelah
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, PKI tumbuh lebih kuat dan menjadi salah
satu partai politik terbesar. Namun, hubungan antara PKI dan pemerintah yang
dipimpin oleh Soekarno semakin rumit, terutama ketika perang dingin semakin
mempengaruhi dinamika politik global.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Gerakan 30 September
1965 (G30S):<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Insiden
G30S pada tahun 1965 menjadi titik balik dalam sejarah Indonesia. PKI dituduh
terlibat dalam upaya kudeta terhadap pemerintahan Soekarno. Pasca insiden ini,
PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan mengalami penindasan yang
keras.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="square">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Penghapusan PKI:<o:p></o:p></li>
</ul>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Setelah
G30S, terjadi penumpasan massal terhadap anggota dan simpatisan PKI. Jumlah
korban akibat penghapusan PKI diperdebatkan, tetapi diperkirakan mencapai
ratusan ribu hingga jutaan orang.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Beberapa tokoh penting dalam sejarah masuknya paham
komunisme di Indonesia dan dalam PKI meliputi:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Tan Malaka: Aktivis kemerdekaan dan pemimpin komunis Indonesia
pada awal abad ke-20.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Musso: Salah satu tokoh utama PKI pada masa pendudukan Jepang.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">c)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>D.N. Aidit: Sekretaris Jenderal PKI yang berperan besar dalam
memperkuat partai pada periode awal kemerdekaan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">d)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Aidit Soekarno: Putra D.N. Aidit yang juga menjadi tokoh PKI.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">e)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Nyoto: Pemimpin PKI pasca Aidit yang berupaya membangkitkan
kembali partai setelah G30S.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">f)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Lukman: Salah satu tokoh penting dalam pereorganisiran PKI
setelah G30S.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Seiring dengan perubahan dinamika politik dan
kebijakan pemerintah, paham komunisme kehilangan pengaruhnya secara signifikan
di Indonesia. Pada tahun 1998, larangan terhadap PKI secara resmi dicabut,
tetapi partai ini belum diizinkan untuk beroperasi kembali.<o:p></o:p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-30564800244121462952023-09-01T00:42:00.005+07:002023-09-01T00:42:45.738+07:00Sejarah Singkat Lahirnya Paham Komunisme di Dunia<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix16oAZfiSnTzCjT90Qe5bnQtFO2-o4D4COpV4bkKNPDyk28OnKmrtvASBpZuWXZEuC7vIITJcv35nt12CFgauxICJOCjz7BkelTXcFBrpwE_iJ_1uqzzrfrhOODKfDyZrjhflmEnA4vuBGsbEFj47VUlUWHctSvQi0soq-SvSK6xXfj1OafMsxpmy9og/s1024/Firefly%20comunisme%20ilustration%2078539.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="920" data-original-width="1024" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix16oAZfiSnTzCjT90Qe5bnQtFO2-o4D4COpV4bkKNPDyk28OnKmrtvASBpZuWXZEuC7vIITJcv35nt12CFgauxICJOCjz7BkelTXcFBrpwE_iJ_1uqzzrfrhOODKfDyZrjhflmEnA4vuBGsbEFj47VUlUWHctSvQi0soq-SvSK6xXfj1OafMsxpmy9og/s320/Firefly%20comunisme%20ilustration%2078539.jpg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Paham komunisme
adalah sebuah ideologi politik dan ekonomi yang berakar dari pemikiran
Marxisme. Berikut adalah ringkasan tentang sejarah munculnya paham komunisme di
dunia:<o:p></o:p></p>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;"><b>Pemikiran
Awal:</b> Pemikiran komunisme bermula dari karya-karya filosof Karl Marx
(1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Karya terpenting mereka
adalah "Manifesto Komunis" yang diterbitkan pada tahun 1848.
Dalam manifesto ini, Marx dan Engels menguraikan pandangan mereka tentang
konflik kelas dalam masyarakat kapitalis dan pentingnya perjuangan
proletariat (kelas pekerja) untuk menggulingkan kapitalisme.<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;"><b>Revolusi
Industri:</b> Periode Revolusi Industri pada abad ke-18 dan 19 menjadi
latar belakang bagi perkembangan teori Marxisme. Pertumbuhan industri dan
kapitalisme menghasilkan eksploitasi buruh, perbedaan kelas yang tajam,
dan kondisi kerja yang buruk. Marx melihat ini sebagai konflik antara
pemilik modal (kapitalis) dan pekerja (proletariat).<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;"><b>Teori
Ekonomi dan Sosial:</b> Marx mengembangkan teori nilai kerja dan
dialektika materialisme. Ia berpendapat bahwa nilai suatu barang
ditentukan oleh jumlah kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. Ia juga
menekankan bahwa perubahan sejarah dipicu oleh konflik antara kelas-kelas
sosial yang mendorong transformasi masyarakat dari kapitalisme menuju
sosialisme dan akhirnya komunisme.<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;"><b>Revolusi
Rusia 1917:</b> Salah satu momen penting dalam sejarah komunisme adalah
Revolusi Rusia pada tahun 1917. Revolusi ini menggulingkan pemerintahan
Tsar dan membentuk pemerintahan Bolshevik di bawah pimpinan Vladimir
Lenin. Bolshevik mengambil alih aset dan produksi, dan mengusahakan
transformasi masyarakat menuju sosialisme. Hal ini memicu Perang Saudara
Rusia antara Bolshevik (komunis) dan Anti-Bolshevik (Putih).<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;"><b>Pembentukan
Uni Soviet:</b> Setelah perang saudara, Bolshevik berhasil menguasai
sebagian besar wilayah Rusia dan mendirikan Uni Soviet pada tahun 1922.
Uni Soviet menjadi negara pertama yang menganut paham komunisme secara
eksplisit. Pemerintahan Soviet mengimplementasikan reformasi agraria dan
nasionalisasi industri untuk mencapai tujuan sosialisme.<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;"><b>Penyebaran
Internasional:</b> Setelah berdirinya Uni Soviet, pemikiran komunis mulai
menyebar ke berbagai belahan dunia. Gerakan komunis dan sosialis muncul di
berbagai negara, termasuk Tiongkok, Kuba, Vietnam, dan berbagai negara
Eropa. Namun, setiap negara mengadaptasi ideologi ini sesuai dengan
konteks dan kondisi lokal mereka.</li></ol>
<ol start="7" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;"><b>Perpecahan
dan Perkembangan:</b> Seiring waktu, paham komunisme mengalami perpecahan
dan variasi dalam interpretasi. Terdapat perbedaan antara ideologi asli
Marx dan pelaksanaan praktis di berbagai negara. Perpecahan antara Uni
Soviet dan Tiongkok serta peristiwa-peristiwa seperti Revolusi Kultural
Tiongkok memunculkan aliran-aliran baru dalam komunisme.<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Seiring dengan
perkembangan sejarah dan perubahan sosial-politik, paham komunisme terus
mengalami evolusi dan berbagai interpretasi. Meskipun ada negara-negara yang
mengadopsi model komunisme dalam sejarah, banyak dari mereka telah mengalami
perubahan dan transformasi dalam beberapa dekade terakhir.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br /></p><p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-86434556769117218842023-09-01T00:33:00.004+07:002023-09-01T00:33:26.087+07:00Sejarah dan Legenda Danau Toba Sumatera Jutaan Tahun Lalu<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM9BkrxXZDUmRIu4YRj0_l3Kipp4rRDf9GX9et3GNzRB6HaJG1FSXgWUYF-GT9_LzY_hmqcxBe0otCz-iTY0U6pndNqzNqxl4V5rS_2QngHIoggl-okJUNvAZ1szZQyKIshKaqOIVewYBWjvio0ULiP8pS-e0MN8bcEdBOl7pgdG7kaUkMPJxBdR3arSc/s1024/Firefly%20LAKE%20TOBA%20SUMATERA%20INDONESIA%20IN%20PAINTING%202832.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="890" data-original-width="1024" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM9BkrxXZDUmRIu4YRj0_l3Kipp4rRDf9GX9et3GNzRB6HaJG1FSXgWUYF-GT9_LzY_hmqcxBe0otCz-iTY0U6pndNqzNqxl4V5rS_2QngHIoggl-okJUNvAZ1szZQyKIshKaqOIVewYBWjvio0ULiP8pS-e0MN8bcEdBOl7pgdG7kaUkMPJxBdR3arSc/s320/Firefly%20LAKE%20TOBA%20SUMATERA%20INDONESIA%20IN%20PAINTING%202832.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Danau Toba
adalah danau vulkanik terbesar di dunia yang terletak di Pulau Sumatera,
Indonesia. Sejarah terbentuknya Danau Toba terkait erat dengan letusan
supervulkan yang sangat dahsyat pada masa lalu. Berikut adalah gambaran umum
tentang sejarah terbentuknya Danau Toba:<o:p></o:p></p>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Masa
Pra-Toba: Ribuan tahun sebelum letusan terbesar yang membentuk Danau Toba,
wilayah ini merupakan daerah vulkanik aktif. Gunung api yang ada pada saat
itu disebut "Gunung Api Pra-Toba."<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Letusan
Supervulkan Toba I: Sekitar 1,2 juta tahun yang lalu, terjadi letusan
supervulkan yang sangat besar, yang dikenal dengan "Letusan Toba
I." Letusan ini menyebabkan sebagian besar Gunung Api Pra-Toba runtuh
ke dalam dirinya sendiri, membentuk kaldera vulkanik yang sangat besar.
Kaldera ini merupakan cekungan yang kemudian terisi air hujan dan
sungai-sungai, membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba.<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Evolusi
dan Pembentukan: Seiring waktu, air terus mengalir ke dalam kaldera,
membentuk danau yang semakin besar. Pulau Samosir di tengah danau
sebenarnya merupakan kepulauan yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik
dalam danau itu sendiri.<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;">Letusan
Supervulkan Toba II: Sekitar 74.000 tahun yang lalu, terjadi letusan
supervulkan kedua yang dikenal dengan "Letusan Toba II." Letusan
ini juga sangat dahsyat dan berdampak besar terhadap iklim global dan
lingkungan bumi. Beberapa peneliti percaya bahwa letusan ini bahkan
mungkin menyebabkan periode pendinginan global yang signifikan.<o:p></o:p></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sejak masa itu,
Danau Toba terus berubah bentuk dan ukurannya akibat proses alami seperti
sedimentasi, pengendapan, dan erosi. Danau Toba juga memiliki arti penting
dalam budaya Batak, yang merupakan suku yang mendiami wilayah sekitarnya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dalam
sejarahnya, Danau Toba tidak hanya menjadi fenomena geologis yang menarik,
tetapi juga menjadi tempat wisata alam yang populer di Indonesia, dengan
pemandangan yang menakjubkan dan keunikan geologisnya yang menarik perhatian
wisatawan dari seluruh dunia.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Legenda tentang
Danau Toba merupakan bagian penting dari budaya suku Batak yang tinggal di
sekitar danau tersebut. Salah satu legenda yang terkenal adalah legenda
"Asal-Usul Danau Toba." Berikut adalah ringkasan dari legenda
tersebut:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b>Legenda Asal-Usul Danau Toba:<o:p></o:p></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pada zaman
dahulu, ada seorang pemuda bernama Toba dan seorang gadis cantik bernama
Sipirok. Toba adalah seorang pemanah ulung dan Sipirok adalah seorang putri
dari langit. Mereka bertemu di sebuah desa dan segera jatuh cinta satu sama
lain.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Namun, hubungan
mereka tidak mendapat restu dari dewa-dewa. Salah satu dewa marah karena Toba,
seorang manusia biasa, berani mencintai seorang putri langit. Dewa itu
memutuskan untuk menghukum Toba dengan melepaskan kekuatan alam yang dahsyat.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dengan gemuruh
yang dahsyat, bumi berguncang dan gunung berapi meletus dengan hebatnya. Tidak
hanya gunung berapi yang meletus, tetapi juga banyak gunung lainnya di
sekitarnya. Letusan ini menghasilkan kaldera vulkanik yang sangat besar, yang
kemudian terisi dengan air hujan dan air sungai, membentuk Danau Toba.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Toba dan
Sipirok, bersama dengan warga lainnya, harus melarikan diri dari bencana
tersebut. Mereka menyadari bahwa kekuatan dewa tidak bisa diabaikan dan bahwa
perasaan mereka telah membawa bencana besar.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1mGFssk5VezRsewlNC1P-qEF6RYu_Ov4USdHcTdmohGth5BXOXoMs5v6mQEauNGve8xUjbztAEDnYdUMswVE6od0ZcAthr_sEiMMWY4qMBNEqdTxMpvwGnRDtOjG0h2kz0vFLkMD3zpgZOrALIxk1ac2uru7UsaWHYRcHLU7QHPgw6jdj5hU5exhGPMc/s1024/Firefly%20LAKE%20TOBA%20SUMATERA%20INDONESIA%20IN%20PAINTING%2038683.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="896" data-original-width="1024" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1mGFssk5VezRsewlNC1P-qEF6RYu_Ov4USdHcTdmohGth5BXOXoMs5v6mQEauNGve8xUjbztAEDnYdUMswVE6od0ZcAthr_sEiMMWY4qMBNEqdTxMpvwGnRDtOjG0h2kz0vFLkMD3zpgZOrALIxk1ac2uru7UsaWHYRcHLU7QHPgw6jdj5hU5exhGPMc/s320/Firefly%20LAKE%20TOBA%20SUMATERA%20INDONESIA%20IN%20PAINTING%2038683.jpg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Mereka
memutuskan untuk tinggal di dekat danau yang baru terbentuk itu. Toba merasa
sangat bersalah atas apa yang telah terjadi dan merasa bertanggung jawab atas
letusan gunung berapi dan terbentuknya danau. Dia berjanji untuk menjaga dan melindungi
danau tersebut sebagai tanda penyesalan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dari saat itu,
Danau Toba menjadi tempat perlindungan bagi Toba dan Sipirok, serta tempat
tinggal bagi keturunan mereka. Legenda ini juga mengandung pesan tentang
menghormati alam dan mendengarkan kehendak dewa-dewa.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Legenda ini
tidak hanya menjadi bagian dari sejarah dan budaya suku Batak, tetapi juga
menjadi simbol penting tentang asal-usul danau yang spektakuler di Pulau
Sumatera, Indonesia.<o:p></o:p></p><br /><p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-13437049240327030762022-01-26T09:46:00.001+07:002022-02-07T07:33:33.108+07:00Sejarah teknologi GPS dan Hilangnya Nyawa 269 Penumpang Pesawat Korean Air Lines<p style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh7ZtLNShwwnbayM1WaZq8zYymidyfzR8LZnzO_KFZLdlRtW8POvIjHJYknyxixOH6THtXRbjzJr4Yncpke7UyYk5__SG4LG4QE-OricWLQiB_DdAYvKkRA5VVBT8PMQvo89m6VGH0RkngJ70_Pi0HR7WWI6lXacdSrSOm8D7W46Tv_KcGX4hSP8ngk=s1280" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh7ZtLNShwwnbayM1WaZq8zYymidyfzR8LZnzO_KFZLdlRtW8POvIjHJYknyxixOH6THtXRbjzJr4Yncpke7UyYk5__SG4LG4QE-OricWLQiB_DdAYvKkRA5VVBT8PMQvo89m6VGH0RkngJ70_Pi0HR7WWI6lXacdSrSOm8D7W46Tv_KcGX4hSP8ngk=w400-h225" width="400" /></a></p><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Teknologi GPS yang kita pakai sehari-hari ternyata penuh dengan drama pada awal-awal digagas, berhasil dikembangkan, dan kemudian mulai dimanfaatkan oleh manusia, seperti apa kisah selengkapnya, berikut adalah ulasannya yang berhasil mimin ringkas dari berbagai sumber :</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: left;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm;"><b><i><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Rivalitas 2 Raksasa<o:p></o:p></span></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Bermula dari perang dingin antara dua raksasa
dunia yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet usai Perang Dunia II, perang dingin
sendiri adalah sebutan untuk persaingan (baca: saling pamer) teknologi negara
mana yang lebih unggul alih-alih melakukan pertarungan langsung secara militer.
Pada tahun 1957 bulan September para ilmuan dari kedua negara adidaya yang
terlibat rivalitas tersebut memamerkan program luar angkasa mereka tentang rencana
peluncuran satelit pemancar sinyal radio pada konferensi <b><i>National Academy
of Sciences </i></b>di<b> Wasington, DC</b>.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Uni Soviet yang sekarang pecah menjadi 15 negara (Rusia,
Armenia, Azerbaijan, Kazakhtan, dll) tampil sebagai pemenang, membuktikan
pecapaiannya menempatkan satelit buatan manusia untuk pertama kali dalam
sejarah yaitu </span><b style="font-size: 12pt;">Sputnik I</b><span style="font-size: 12pt;"> di orbit luar angkasa pada tanggal 14 Oktober
1957. Disusul peluncuran </span><b style="font-size: 12pt;">Sputnik II</b><span style="font-size: 12pt;"> yang mengikut sertakan anjing
bernama Laika di didalamnya pada 3 November 1957. Selang satu bulan Amerika
Serikat nyusul meluncurkan satelitnya berjuluk Vaguard, sayang peluncuran ini
gagal karena roket meledak beberapa saat setelah peluncuran. Pada ronde ini Uni
Soviet menang dalam perlombaan! Publik Amerika Serikat pun banyak yang dibuat
kecewa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Tidak
mau berlama-lama dikacangin rivalnya, pada 31 Januari 1958 peluncuran roket
luar angkasa AS kedua berhasil menempatkan satelit bernama <b>Explorer I</b> di
orbit luar angkasa. Di tahun yang sama tepatnya pada tanggal 29 Juli Badan Penerbangan
dan Antariksa Amerika Serikat atau yang akrab kita kenal dengan NASA <i>(National
Aeronatics and Space Administration)</i> resmi dibentuk oleh Pemerintah AS
sebagai lembaga yang akan berfokus pada proyek-proyek strategis luar angkasa
agar tidak kalah dengan Uni Soviet.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><b><i><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm;"><b><i><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Terinspirasi dari Musuh<o:p></o:p></span></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Dr. Richard B. Kershner bersama sekelompok ilmuan
AS lainnya yang tergabung dalam satu tim, diam-diam memonitor transmisi radio
Sputnik milik Uni Soviet yang terlebih dahulu berhasil mengorbit bumi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dr. Ricard dan timnya berhasil menemukan bahwa
sinyal frekuensi Sputnik sangat kuat saat baru meluncur dan semakin melemah
ketika semakin menjauhi bumi, hal ini ternyata sesuai dengan apa yang disebut <b><i>Efek
Doppler</i></b><i>. </i>Efek Doppler sendiri adalah sebuah fakta ilmiah yang
ditemukan oleh seorang ilmuan fisika asal negara Austria bernama Christian
Johanm Dopller yang secara sederhana menjelaskan fenomena sumber bunyi yang
bergerak akan menyebabkan perbedaan frekuensi suara relatif terhadap pendengar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Dengan
menerapkan Efek Dopller terhadap transmisi radio Dr. Richard bersama tim menyadari
bahwa melacak posisi satelit sangat mungkin dengan menghitung atau mengetahui
posisi letak bujur satelit ketika sedang mengorbit di atas bumi, gagasan inilah
yang mendasari lahirnya <b>GPS (Global Positioning System)</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><b><i><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Mulai
Dikembangkan<o:p></o:p></span></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Sebelum
manusia berhasil meluncurkan roket keluar angkasa sebetulnya Militer AS telah
mempunyai teknologi sistem navigasi seperti LORAN (Long Range Radio Navigation)
dan VOR (VHF Omni-directional Radio) yang digunakan selama Perang Dunia II, teknologi
navigasi generasi awal tersebut disebut-sebut sebagai cikal bakal teknologi GPS.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Pasca babak
tarung perlombaan antariksa AS dengan Uni Soviet seperti yang disebutkan di
awal tulisan, AS mulai rajin meluncurkan satelit-satelitnya satu persatu ke
luar angkasa pada tahun 1960, kumpulan dari lima satelit yang bertengger di
orbit luar angkasa ternyata mampu menentukan posisi satu kali setiap satu jam,
kemudian pada tahun 1967 satelit termutakhir bernama <b>Timation</b> bisa bekerja
lebih akurat dan mampu mencakup seluruh lokasi di dunia sebagai acuan sistem
GPS. Kemudian di tahun 1978 percobaan satelit-satelit GPS yang disebut proyek
NAVSTAR (Navigation System with Timing and Ranging) mulai dijalankan dan
berhasil. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm;"><b><i><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Pesawat Korean Air Lines Nyasar<o:p></o:p></span></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Karena ketidak akuratan sistem navigasi dalam
penerbangan sipil, sebuah insiden penembakan pesawat komersil Korean Air Lines
dengan nomor penerbangan KE-007 oleh pesawat tempur Sukhoi Su-15 milik Uni Soviet
terjadi pada 1 September 1983. Pesawat Korean Air Lines dengan 269 orang di
dalamnya tersebut diketahui “nyasar” atau menyimpang dari rute perjalannya yang
semula bertolak dari New York City Amerika Serikat menuju ke Seoul Korea
Selatan, malah melenceng jauh ke arah utara sehingga sempat terbang berjam-jam
di kawasan udara Uni Soviet yang kebetulan melewati instalasi rahasia militer. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Seperti yang kita ketahui, jauh sebelum teknologi
navigasi berkembang manusia jaman dahulu sudah memakai cara-cara yang sederhana
misalnya dengan memakai petunjuk rasi bintang agar bisa mengetahui arah perjalanan,
misalnya dalam pelayaran laut. Pada pesawat terbang awal-awal ditemukan, pilot
harus mengandalkan penglihatan mata untuk mengamati objek-objek besar seperti
gunung, sungai, danau, dan sebagainya demi memandu perjalanan. Kemudian
berkembang lebih canggih dengan dipandu oleh sinyal radio yang dipancarkan
ratusan menara kontrol penerbangan yang ada di setiap negara.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm;"><b><i><span lang="EN-ID" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Salah Paham, dan Ditembak<o:p></o:p></span></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Bersamaan dengan nyasarnya pesawat Korean Air Lines
memasuki kawasan Soviet, pesawat milik angkatan udara AS, Boeng 707 kebetulan sedang
berada tidak jauh dari lokasi insiden untuk melakukan misi pengintaian terhadap
uji coba rudal Soviet di kawasan Kamchatka, karena tertangkap radar militer Soviet
pun mengejarnya. Pihak Soviet salah mengidentifikasi, malahan mengejar pesawat
penumpang yang nyasar itu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pilot pesawat tempur Soviet sempat melihat lampu sorot
dan lampu navigasi pesawat yang dikejarnya itu berkedip, menandakan bahwa itu
penerbangan sipil bukan pesawat mata-mata. Pilot Soviet juga sudah melepaskan
tembakan peringatan namun tidak dilihat oleh pilot Korean Air Lines karena saat
itu tengah fokus berkomunikasi dengan menara kontrol lalu lintas udara Jepang,
setelah mendapatkan ijin dari otoritas penerbangan Jepang pesawat Korean
langsung melambat kemudian menaikkan ketinggian, oleh pilot tempur Soviet hal
itu dianggap sebagai manuver menghindari pengejaran, dua rudal pun terpaksa
dilesatkan oleh sang pilot Sukhoi sebelum pesawat penumpang yang nahas itu
keluar dari kawasan udara Soviet, pesawat yang terbakar oleh hantaman rudal kemudian
jatuh di perairan Jepang dekat pulau Sakhalin. Semua awak dan penumpang pesawat
dinyatakan tewas.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pasca insiden tersebut, kepada publik Pemerintah
Soviet hanya mengeluarkan peryataan normatif bahwa militernya telah menembak
jatuh pesawat tak dikenal yang memasuki wilayahnya tanpa ijin. Sementara Pemerintah
AS bereaksi keras terhadap kejadian ini yang menyebabkan hubungan kedua negara
semakin memanas. Menyikapi hal ini AS akhirnya mulai memperbolehkan penggunaan
GPS untuk kepentingan publik yang semula hanya diperuntukkan khusus bagi
kalangan militer saja, dengan harapan keamanan penerbangan lebih terjamin
karena navigasi akan lebih akurat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Nah, seperti itulah sejarah singkat perkembangan dan
pemakaian GPS yang kita pakai sehari-hari dewasa ini, bila kamu suka dengan
artikel ini silahkan share ke media sosial kamu agar kamu turut berbagi ilmu
pengetahuan.. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-spacerun: yes;"><a href="https://saweria.co/saifulmuhlis59" target="_blank"><span style="font-size: large;"><b>SAWER PENULIS</b></span></a><br /></span></span></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-90361313652544439242021-05-28T09:19:00.003+07:002022-02-07T07:34:45.593+07:00Ukir Sejarah! Sabrang Mowo a.k.a Noe Letto Ciptakan Medsos Baru Bernama Symbolic.ID<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-4iyPMmtNoM8/YLBSjcNxdaI/AAAAAAAAD3A/z0t2-kCS5Z4F2nf54zc9l-uM0xWjlxU1ACLcBGAsYHQ/s997/Screenshot%2B%252883%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="618" data-original-width="997" height="248" src="https://1.bp.blogspot.com/-4iyPMmtNoM8/YLBSjcNxdaI/AAAAAAAAD3A/z0t2-kCS5Z4F2nf54zc9l-uM0xWjlxU1ACLcBGAsYHQ/w400-h248/Screenshot%2B%252883%2529.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Bagi para fans berat Sabrang Mowo Damar Panuluh a.k.a
Noe Letto pastinya sudah tahu kalau saat ini sang pelantun lagu <i>Sebelum
Cahaya</i> tersebut sedang menginisiasi sebuah medsos baru bernama <b>Symbolic.ID
</b>yang nekat bersaing dengan raksasa-raksasa media sosial macam Facebook,
Twitter, Instagram, dan lain-lain.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span></span></p><a name='more'></a><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Seperti yang Sabrang sampaikan dalam podcastnya di
kanal Youtube Caknun.com dan juga dalam podcast-podcast lain di berbagai kanal
Youtube yang mewawancarainya, <b>Syimbolic.ID </b>lahir atas <i>ide gilanya</i>
untuk merubah warna dunia internet khususnya platform media sosial yang semakin
hari semakin suram. Hoaks, Narsisme, Ujaran kebencian, perundungan, toxic, penipuan
dan lain hal sebagainya yang cenderung memberi dampak negatif kepada bangsa ini
yang sedang mengalami surplus / bonus demografi yakni meledaknya jumlah
penduduk usia produktif atau usia muda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Pengguna aktif medsos di Indonesia tercatat ada lebih
dari 170 juta orang dan sebagian besar dari kalangan anak muda. Melihat kenyataan
ini Sabrang Mowo bertekat menjadi Pioner perubahan dalam berjejaring sosial
yang mana selama ini medsos atau teknologi informasi dengan segala algoritmanya
malah mengendalikan manusia, maka dengan adanya <b>Symbolic.ID</b> akan
dibalik, manusialah yang akan mengendalikan teknologi informasi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Saat artikel ini ditulis (27/05/2021) <b>Symbolic.ID </b>sudah
bisa didownload di Playstore dalam versi beta atau sudah sampai pada tahap uji
coba purwarupa (prototype) dari sejak diiniasi pada Agustus 2019 yang lalu. Lalu
apa yang membedakan <b>Symbolic.ID </b>dengan medsos-medsos lainnya? Seperti
yang disampaikan berulang kali oleh Sabrang Mowo di banyak podcastnya, semangat
dari <b>Symbolic.ID </b>adalah semangat bergotong royong dalam kebaikan atau <i>fastabiqul
khairat </i>dengan berbagi ilmu tanpa batas, bukannya sekedar pansos, memburu
like, dan mangejar nilai ekonomi seperti karakteristik yang melekat di platform
medsos yang sudah ada. Sistem dalam <b>Symbolic.ID </b>didesain sedemikian rupa
agar kebermanfaatan lebih menonjol daripada kefanaan belaka.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36pt;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><a href="https://saweria.co/saifulmuhlis59" style="font-size: medium; text-indent: 0px;" target="_blank"><span style="font-size: large;"><b>SAWER PENULIS</b></span></a></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Dari tampilan prototype, perbedaan yang kentara jelas
dengan medsos lain adalah adanya <b>public space</b> dan <b>Inter face</b>. Pada<b>
</b>ruang<b> </b><i>public space</i> yang berisi kajian-kajian berbagai tema
bahasan, pengguna secara otomatis akan menjadi <b>ANIM</b> alias disamarkan
identitasnya oleh sistem algoritma. Hal ini dimaksudkan agar objektivitas
terjamin ketika sedang berdiskusi. Sementara di rung <i>inter face </i>pengguna
bebas menampilkan profil dan lain-lain seperti medsos pada umumnya. Selain itu ada fitur-fitur lain yang sungguh tidak terduga baik yang sudah tersedia maupun yang masih dalam pengembangan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Seperti apakah nanti wujud sempurna <b>Symbolic.ID </b>sebuah
medsos karya anak bangsa. Kita tunggu saja launching versi komplitnya. Yang pasti
kita patut berbangga dan ini adalah sejarah yang harus dicatat!<o:p></o:p></span></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-33889451873998177662021-01-25T20:38:00.004+07:002023-09-05T07:23:17.674+07:005 Fakta Di Balik Tongkat Komando Presiden Soekarno<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9QvD0nFzRq4-Jm3SaLWwIQU1TPoJztGmC8PEtQi5CI667RyoCNtFJ9HsZmd_pyrGP5oOlk7BfUN6XBZ3isViMRy5kMq0x4V2rl-WdCMzTss1jzxVzmxbyUoK82LfZDkripg3Am-js-Xd4NRC--J8Ql-gWaZw-C68-fPyT-iX0p5F8ymH5RyxcG20LMD0/s750/bung-karno-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="750" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9QvD0nFzRq4-Jm3SaLWwIQU1TPoJztGmC8PEtQi5CI667RyoCNtFJ9HsZmd_pyrGP5oOlk7BfUN6XBZ3isViMRy5kMq0x4V2rl-WdCMzTss1jzxVzmxbyUoK82LfZDkripg3Am-js-Xd4NRC--J8Ql-gWaZw-C68-fPyT-iX0p5F8ymH5RyxcG20LMD0/w357-h203/bung-karno-2.jpg" width="357" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IN">Siapa yang tidak tahu
pahlawan kemerdekaan sekaligus presiden pertama Republik Indonesia Ir.
Soekarno. Bukan hanya di dalam negeri indonesia saja, di mata dunia kala itu
soekarno adalah termasuk tokoh besar yang disegani. Ir. Soekarno atau yang
lebih akrab disapa Bung Karno saja itu, dalam jejak dokumentasi-dokumentasi
yang terekam sampai sekarang tampak sangat berwibawa dan karismatik setiap kali
tampil di muka publik atau dalam kunjungan-kunjungan kenegaraannya ke luar
negeri. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IN">Selain peci atau
songkok hitam yang selalu jadi mahkotanya, ada satu hal lagi yang jadi ciri
khas penampilan bung karno, yaitu tongkat komando. Apa itu tongkat komando? Tongkat
komando adalah alat </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">atau
suatu </span><span lang="IN"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Simbol" title="Simbol">simbol</a> jabatan kewilayahan dan kesatuan di
lingkungan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Militer" title="Militer">militer</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kepolisian" title="Kepolisian">kepolisian</a>.
Tongkat komando <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kebanyakan terbuat dari bahan
kayu dan seringkali digunakan saat upacara-upacara serah-terima jabatan. </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">P</span><span lang="IN">emegang
tongkat komando </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">umumnya
</span><span lang="IN">adalah pejabat yang memimpin mulai tingkat</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"> daerah</span><span lang="IN"> hingga
tingkat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nasional" title="Nasional">nasional</a>.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Berikut
ini adalah fakta-fakta di balik tongkat komanda yang selalu dibawa oleh
presiden soekarno:<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">DIANGGAP SAKTI DAN
KERAMAT<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Banyak orang yang menganggap dan
percaya bahwa tongkat yang selalu dibawa bung karno memiliki kesaktian atau
keramat, padahal menurut pengakuan bung karno sendiri itu hanyalah tongkat
biasa<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Hal ini diungkap atau dituturkan
bung karno sendiri</span><span lang="IN"> dalam buku karya Eddi Elison : Ketawa
Bareng Bung Besar yang dimuat di Majalah Intisari No.635 Agustus 2015</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">. Berikut adalah kisahnya:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN">Menteri Transmigrasi dan Koperasi </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">masa Soekarno</span><span lang="IN">,
Achadi </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">juga penasaran
mengenai desas desus kesaktian tongkat bung Karno. </span><span lang="IN">Suatu
hari saat Achadi semobil dengan <a href="https://surabaya.tribunnews.com/tag/soekarno" title="Soekarno">Soekarno</a> ia
</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">mempertanyakan
langsung.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN">"banyak yang beranggapan tongkat ini punya
khasiat. Pemiliknya pasti berwibawa," </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">tanya</span><span lang="IN"> Achadi.</span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: EN-ID;"> </span><span lang="IN">Soekarno </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">kemudian menjawab bahwa </span><span lang="IN">itu tidak benar.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN">"Ah, itu bohong. Nggak benar itu. Kalau
tidak percaya, boleh kamu pinjam pada waktu inspeksi transmigran..."
kata Soekarno</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN">"Tidak, Pak. Tidak perlu" sahut
Achadi.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN">Mendengar jawaban menterinya
itu Soekarno melontarkan banyolan.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN">"Kamu takut ya Di,.. Memang tidak pantas
kamu pakai tongkat komando, karena tubuhmu kecil begini... Kan bisa
seperti pelawak," celoteh Soekarno sambil tertawa.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">HADIAH DARI
PRESIDEN FILIPINA<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Masih
melanjutkan cerita menteri Achadi saat semobil dengan presiden Soekarno dan
berbincang soal tongkat komando. </span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melihat wajah penasaran Achadi, <a href="https://surabaya.tribunnews.com/tag/soekarno" title="Soekarno">Soekarno</a> berkata
"Di ini tongkat biasa saja, Tidak ada apa-apanya. Presiden Filipina
Quirino menghadiahkannya kepadaku, saat kunjungan ke Filipina beberapa tahun
lalu."</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Soekarno mengungkapkan alasannya sering membawa <a href="https://surabaya.tribunnews.com/tag/tongkat-komando" title="tongkat komando">tongkat komando</a> itu tak lain hanya
karena suka dengan keindahan ukirannya</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">"Aku senang keindahan
dan bentuk serta ukirannya," jelas <a href="https://surabaya.tribunnews.com/tag/soekarno" title="Soekarno">Soekarno</a>.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">TERBUAT DARI
KAYU KHUSUS<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Salah satu t</span><span lang="IN">ongkat komando Bung Karno </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">ternyata </span><span lang="IN">terbuat dari kayu Pucang Kalak. Pohon
Pucang itu banyak, </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">namun</span><span lang="IN"> Pucang Kalak </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">konon</span><span lang="IN"> hanya ada di salah satu tempat keramat </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">tepatnya di </span><span lang="IN">Ponorogo, Jawa
Timur. </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Menurut
cerita, asal usul </span><span lang="IN">Bung Karno me</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">mperoleh</span><span lang="IN"> kayu ini cukup
unik, suatu malam </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Soekarno
mendapat tamu</span><span lang="IN"> dengan membawa sebalok kayu Pohon Pucang
Kalak, lalu balok itu di</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">berikan</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">ke</span><span lang="IN">pada Bung Karno. ”Untuk menghadapi Para Jenderal” kata orang itu. </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Kemudian</span><span lang="IN"> Bung
Karno me</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">minta</span><span lang="IN"> seorang seniman </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">asal
</span><span lang="IN">Yogyakarta untuk </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">menyulapnya </span><span lang="IN">menjadi tongkat ko</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">m</span><span lang="IN">ando.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">SOEKARNO MILIKI
3 TONGKAT <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Presiden
Soekarno</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">rupanya tidak</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">cuma</span><span lang="IN"> memiliki satu
tongkat, </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">melainkan
punya </span><span lang="IN">tiga</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"> buah</span><span lang="IN">. Tongkat tersebut dibawa bergantian sesuai
dengan peruntukan. Ada tongkat yang dibawa ketika berpidato, ada tongkat yang
dibawa ketika melawat ke luar negeri, dan satu tongkat komando ketika
berhadapan dengan para Jenderalnya.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN">Kalau sedang terburu-buru dan </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">harus segera pergi, pak Karno</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">sering</span><span lang="IN"> membawa tongkat komando untuk berpidato. Pak Karno memakai tongkat
komando sejak tahun 1952. Jadi dalam setiap foto </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">pak</span><span lang="IN"> Karno, terlihat selalu
menggamit sebuah tongkat yang berukuran panjang </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">sekitar setengah meter.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">ADA ORANG YANG
MENGKLAIM MENYIMPAN TONGKAT BUNG KARNO<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Salah satu
tongkat</span><span lang="IN"> yang </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">terlihat selalu</span><span lang="IN"> dibawa </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">oleh pak</span><span lang="IN"> Karno semasa menj</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">abat</span><span lang="IN"> Presiden </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Indonesia dulu, saat ini</span><span lang="IN"> diklaim </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">dimiliki
oleh seseorang yang tinggal di</span><span lang="IN"> Pangandaran. Tongkat </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">dengan panjang sekitar setengah
meter</span><span lang="IN"> terbuat dari </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">gelugu</span><span lang="IN"> kelapa tersebut
pada ujung atas dan bawahnya terdapat tembaga berwarna kekuningan.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN">Dini Octaviani</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">, seorang</span><span lang="IN"> bidan desa yang
saat ini </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">tinggal</span><span lang="IN"> di Dusun Sukadana, RT 22</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"> RW 09</span><span lang="IN"> Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih,
Kabupaten Pangandaran mengaku mendapat barang itu dari ibunya </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">yang </span><span lang="IN">bernama
Siti Masitoh.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="IN">Dini </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">mengatakan</span><span lang="IN">, </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">tongkat itu merupakan peninggalan ayahnya yang
merupakan mantan ajudan pak karno. Raden Misdjan Sunaryo saat pembacaan teks
proklamasi ikut berdiri di jajaran belakang pak Karno, tidak heran bila orang
yang cukup dekat pak karno ini bisa mewarisi salah satu tongkat komanda
tersebut.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></p>
<div style="text-align: center;"><iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EO_8O8GB-Io" width="560"></iframe></div>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-29018438500268635762020-12-26T12:04:00.002+07:002020-12-26T12:04:15.122+07:00Asal Usul Kata Hompimpa Alaium Gambreng dan Artinya yang Sakral<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-oUu5DPz8j7Y/X-bDcU3KbfI/AAAAAAAADwM/dPfXKDGOoGUMwXNw_OSHUGkthm-9CaylQCLcBGAsYHQ/s1280/Mohammad%2BZaini%2BAlif%2B-%2BHompimpa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://1.bp.blogspot.com/-oUu5DPz8j7Y/X-bDcU3KbfI/AAAAAAAADwM/dPfXKDGOoGUMwXNw_OSHUGkthm-9CaylQCLcBGAsYHQ/w400-h225/Mohammad%2BZaini%2BAlif%2B-%2BHompimpa.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Anak-anak generasi 80-90 an pasti tidak asing dengan mantra yang
diucapkan bersama-sama sebelum memulai sebuah permainan ini yakni “HOMPIMPA ALAIUM
GAMBRENG”.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sekadar informasi bagi
anak-anak generasi 2000 an ke atas yang mungkin asing dengan hal ini, Hompimpa
wajib dilakukan untuk mengundi atau menentukan siapa yang kalah atau menang
seperti suit. Bedanya dengan suit adalah, suit dilakukan bila pesertanya cuma
dua orang, sedangkan bila pesertanya jamak alias banyak (lebih dari dua) maka
harus dilakukan “Hompimpa” dengan membolak balikkan antara telapak tangan dan
punggung telapak sampil bersama-sama mengucap mantera “Hompimpa Alaium Gambreng”,
tepat setelah mengucapkan mantera tersebut pergerakan membolak-balikkan telapak
tangan harus berhenti. Dengan begitu akan kelihatan siapa yang terpilih. Misalnya
ada empat anak yang melakukan Hompimpa, jika satu anak menunjukkan punggung
telapak dan yang ketiga anak lainnya menunjukkan telapak tangan maka satu anak
yang berbeda ini lah yang terpilih, sesuai kesepakatan disebut menang atau
kalah. Misalnya dalam permainan petak umpet maka yang kalah dalam hompimpa akan
mendapat tugas mencari teman-teman lainnya yang bersembunyi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Hompimpa mulai banyak diperagakan oleh anak-anak Indonesia setelah
dipopulerkan oleh acara TV Si Unyil di TVRI pada tahun 1981 sampai tahun 1993. Sebelumnya
memang sudah ada Hompimpa namun menurut para pengamat peran sing Unyil lah yang
menjadi trend center anak-anak di masanya. Lalu sejak kapankah sebenarnya
Hompimpa sudah mulai dikenal di kalangan anak-anak Indonesia?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">Pakar Permainan Tradisional Indonesia, Zaini Alif, yang juga merupakan
pendiri Komunitas Hong (Pusat Kajian dan Permainan Anak) sudah melakukan kajian
dan penelitian yang menyimpulkan bahwa asal muasal kata Hompimpa Alaium
Gambreng adalah berasal dari bahasa sansekerta “Hongpimpa Alaihong” yang
bermakna “dari Tuhan kembali ke Tuhan”, sedangkan “Gambreng” memiliki makna “ayo
bermain” atau semacam aba-aba grak. Hal ini diungkap oleh Zaini dalam
presentasinya saat sedang mengisi acara di TEDx Jakarta pada 2013 silam</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-cT_sdZQSfns/X-bD7M656iI/AAAAAAAADwU/CPHuO1pQ7rUhRmaeMMkRtHT29Is11B2agCLcBGAsYHQ/s1280/maxresdefault.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://1.bp.blogspot.com/-cT_sdZQSfns/X-bD7M656iI/AAAAAAAADwU/CPHuO1pQ7rUhRmaeMMkRtHT29Is11B2agCLcBGAsYHQ/s320/maxresdefault.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Nah, kawan-kawan sudah tahu kan apa makna dari mantera permainan
tersebut, yang ternyata makna filosifinya dalam sekali. Itu membuktikan bahwa
orang-orang jaman terdahulu sangat arif dan berkebudayaan, bahkan untuk mengawali sebuah
permainan saja tidak lupa dimasukkan pesan-pesan kepasrahan kepada sang
Pencipta.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br /></span></div><p></p>Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-87670708297928755592020-05-31T18:25:00.002+07:002020-05-31T18:25:13.991+07:00Sejarah Nyai Ageng Kenduruan - Tajungsari Tlogowungu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-8QmpSosS698/XtOTvjozoyI/AAAAAAAADq0/HkrR786Lbdke5Oq_xusPhs6qKLNi4iShwCLcBGAsYHQ/s1600/KENDURUAN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://1.bp.blogspot.com/-8QmpSosS698/XtOTvjozoyI/AAAAAAAADq0/HkrR786Lbdke5Oq_xusPhs6qKLNi4iShwCLcBGAsYHQ/s400/KENDURUAN.jpg" width="400" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-size: 16.0pt;">Di wilayah Desa Tajungsari Kec. Tlogowungu Kab. Pati
terdapat sebuah tempat yang dikeramatkan dan diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai
makam atau petilasan seorang pertapa perempuan di masa lampau berjuluk Nyai
Ageng Kenduruan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-size: 16.0pt;">Menurut cerita tutur dan juga ada namanya disebut di
Babat Pati, Nyai Ageng Kenduruan adalah memiliki dua orang saudara yaitu kakak
perempuan bernama mbah Dapit alias mbah Kopek yang disebut-sebut sebagai “danyang”
nya masyarakat desa Lahar, dan adik laki-laki yang bernama Singapadu yang oleh
masyarakat desa Ngurenrejo kec. Wedarijaksa juga dianggap sebagai “danyang”
atau pangemong desa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-size: 16.0pt;">Masa hidup Nyai Ageng Kenduruan adalah antara 250 –
600 tahun yang lalu bila merujuk pada kisah di Babat Pati yang didalamnya
menyebut bahwa suatu ketika masyarakat desa Ngurenrejo sedang dilanda
kekeringan kemudian Singapadu yang merupakan salah satu pembesar di Kadipaten
Pati sowan ke Nyai Ageng Kenduruan untuk meminta air sumber yang ada di
Kenduruan yang mana sumber air tersebut masih ada sampai sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-size: 16.0pt;">Untuk lebih jelasnya simak di video berikut ini</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/bAk9kh-zUk4" width="560"></iframe></div>
</div>
Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-72713584969441602692020-05-05T19:26:00.003+07:002020-05-05T19:26:27.962+07:00Kisah Nyata di Balik Lagu Kere Munggah Mbale yang Dipopuperkan Didi Kempot<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-GB;">“Lagu
Kere Munggah Mbale” ciptaan seniman kondang asal Pati Teguh Ribawanto yang
sempat juga dipopulerkan oleh Didi Kempot ternyata diangkat dari kisah nyata. Hal
ini dituturkan langsung oleh sang pencipta yakni pak Teguh saat berbincang
dengan tim YouTube kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-GB;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-GB;">Pak
Teguh bercerita bahwa lagu itu tercipta sebagai suara hati karena kekecewaan
beliau dengan para penyanyi didikannya yang setelah sukses melah melupakan jasa
pak Teguh. Tiga perempuan bersaudara yang tidak disebutkan identitasnya tersebut
berhasil menjadi penyanyi lewat binaan pak Teguh yang memiliki grup campur sari
RCL itu, namun sayang mereka malah seperti kacang yang lupa kulitnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-GB;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-GB;">Lagu
“Kere Munggah Mbale” sendiri diciptakan dan dirilis oleh pak Teguh pada tahun
2004 silam sebagai koleksi pribadi namun kemudian malah booming pada sekitar tahun
2007. Lagu tersebut pada mulanya sempat ditawarkan kepada banyak penyanyi namun
tidak ada yang merespon, termasuk kepada sang maestro campur sari Didi Kempot. Hingga
pada akhirnya pada tahun 2008 penyanyi-penyanyi campur sari ternama saling
berebut membawakan lagu tersebut seperti Cak Dikin dan Didi Kempot.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-GB;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-GB;">Pada
saat dipopulerkan oleh Didi Kempot lagu Kere Munggah Mbale sampai menyabet
penghargaan AMI AWARD kategori arasemen java orkestra terbaik pada tahun 2010
dan pak Teguh Ribawanto sebagai pencipta pun mendapat reward dari Didi Kempot
lewat Indo Record.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-GB;">Banyak
hal yang dibahas pak Teguh Bersama tim YouTube kami terkait kisah dibalik lagu
yang membanggakan masyarakat Pati tersebut. Simak saja ngobrol serunya di video
berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/RII2JzXrs6E" width="560"></iframe>
</div>
</div>
Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-76688562342198308622020-04-26T04:22:00.002+07:002020-04-26T22:42:31.529+07:00Sejarah Pagebluk di Desa Lahar 100 Tahun yang Lalu (1920)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i><span lang="EN-GB" style="color: blue; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>(Sebuah Analisis)</b></span></i><br />
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Meskipun tidak banyak yang tahu, tetapi perjalanan
sejarah masyarakat desa Lahar kec. Tlogowungu kab. Pati abadi lewat cerita tutur
atau oral story sampai sekarang. Setidaknya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sejarah bisa dianalisis untuk 100 sampai
dengan 150 tahun ke belakang. Hanya sumber cerita tutur atau lisan yang bisa dirujuk
sebab sampai dengan tulisan ini dibuat penulis belum menemukan sumber atau
catatan tertulis terkait sejarah desa Lahar, kecuali hanya bekas-bekas bangunan
masa lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-t0785lCKmcE/XqSpy9gUfsI/AAAAAAAADqM/_A3NBxQ0bFAGLYGR4tuGaQrF9zajxnasgCLcBGAsYHQ/s1600/pagebluk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="234" data-original-width="397" height="235" src="https://1.bp.blogspot.com/-t0785lCKmcE/XqSpy9gUfsI/AAAAAAAADqM/_A3NBxQ0bFAGLYGR4tuGaQrF9zajxnasgCLcBGAsYHQ/s400/pagebluk.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="color: red;">ilustrasi</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Suatu keuntungan sejarah, di desa Lahar pernah
dibangun kanal air sepanjang puluhan kilometer menuju desa Pasucen untuk
kepentingan pengairan kebun tebu Hindia Belanda yang pabrik gulanya berada di
desa Suwaduk (sekarang PG Trangkil). Karena fakta inilah penulis diuntungkan
dengan mendapat data peristiwa yang akurat, di mana menurut arsip sejarah PG Trangkil
dibangun pada tahun 1835, tepatnya pada tanggal 2 Desember 1835 di desa Suwaduk
Kec. Wedarijaksa kemudian pada tanggal 24 Oktober 1838 dipindah ke desa Trangkil.
Nah, dari catatan berdirinya pabrik gula inilah yang bisa dijadikan “tugu waktu”
kronologis sejarah desa Lahar. Artinya cerita atau kejadian apapun yang menyebut
kanal pasti terjadi setelah tahun 1835.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Konon di desa Lahar pernah terjadi pandemi atau pagebluk
pada masa akhir pemerintahan Kepala Desa Astro Wijoyo. Wabah itu terjadi di dukuh
Krakeh dimana dukuh tersebut sampai sekarang letaknya terpisah dari dukuh-dukuh
lain. Dukuh Krakeh sempat ingin memekarkan wilayah berdiri sendiri menjadi
sebuah desa namun tidak jadi sebab terlebih dahulu terserang wabah yang
menewaskan hampir seluruh warga dukuh Krakeh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pada masa itu diceritakan dukuh Krakeh taraf
ekonominya sudah sangat maju, rumah-rumah penduduk sudah beratap genteng dan
berdinding <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gebyok</i> (papan kayu),
sementara pada masa itu kebanyakan rumah-rumah penduduk di dukuh lainnya masih
beratap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">welit</i> (anyaman daun rumbiya) dan
berdinding <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gedek</i> (anyaman bambu). Jumlah
penduduknya penulis perkirakan sudah mendekati 1000 jiwa mengingat hendak
mendirikan desa sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tidak ada catatan yang pasti tahun berapa masa akhir
pemerintahan Astro Wijoyo, namun estimasi penulis adalah di awal tahun 1900an
seperti yang pernah penulis jabarkan di artikel <a href="https://historiesnet.blogspot.com/2016/08/sejarah-panjang-desa-lahar-sejak-era.html">Sejarah Desa Lahar sejak Era Danyang sampai Kemerdekaan</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bila benar terjadi, apakah pagebluk itu bisa
dihubungkan dengan siklus wabah global setiap 100 tahun sekali yang ramai
diperbincangkan itu? </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sejarah
mencatat setiap 100 tahun sekali ada wabah atau pandemi mematikan yang merenggut
nyawa ribuan hingga jutaan orang di seluruh dunia.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> <span lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Wabah Besar Marseille 1720-1722</span></b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penyakit demam menular yang
disebabkan bakteri ini disebarkan dari tikus ke manusia lewat gigitan kutu</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">. </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saat penyakit mulai menginfeksi manusia dan menular dengan cepat selama
tiga tahun wabah ini membunuh sekitar 126 ribu orang di seluruh Prancis</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Wabah Kolera 1817-1823, </span></b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">muncul pada tahun 1817 dan berlangsung selama tiga tahun sampai
tahun 1820.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>wabah ini menyebar ke
negara-negara lain di Asia, seperti Myanmar, Sri Lanka, Thailand, China,
Jepang, dan Indonesia. Pada tahun 1820, kolera sampai ke negara lain di luar
Asia, termasuk Teluk Persia, Suriah, Turki, dan Rusia selatan. Jutaan nyawa
melayang karena wabah kolera ini.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Flu Spanyol
1920</span></b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">, disebabkan oleh virus H1N1 yang ditularkan dari unggas ke
manusia.</span><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Flu Spanyol pertama muncul pada
1918-1919. Di AS, penyakit influenza Spanyol teridentifikasi dari anggota
militer pada tahun 1918. Diperkirakan ada 500 juta orang atau sepertiga dari
populasi manusia yang terinfeksi virus H1N1 dengan jumlah kematian mencapai 50
juta orang di seluruh dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dan yang terakhir adalah <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Corona / Covid-19 di tahun 2020</b> ini yang sampai tulisan ini dibuat korban
masih terus bertambah entah sampai kapan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kembali ke
Pagebluk Desa Lahar tahun 1920<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Rasa penasaran penulis kemudian coba ingin
menganalisis kebenaran sejarah itu dengan mencari referensi informasi wabah global
tahun 1920 yang juga sampai menyebar dan membunuh banyak orang di pulau Jawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sejarawan UGM, Sri Margana menyebut bahwa
benar telah ada wabah yang terjadi seabad yang lalu. Menurutnya, <a href="https://www.detik.com/tag/wabah-pes"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">wabah pes</span> </a>menjadi
wabah yang memakan korban sangat banyak saat itu.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">"Kalau yang pernah membawa
korban sangat banyak ya penyakit pes. Wabah pes itu yang pernah banyak menelan
korban warga Hindia Belanda (nama Indonesia di masa penjajahan) dan juga telah
merubah kebijakan kolonial tentang kesehatan," ujarnya.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Margana menyebut wabah tersebut
terjadi pada pertengahan dekade 1920. Namun, atas peran besar dr Cipto
Mangunkusumo akhirnya wabah tersebut berhasil diberantas. Terlepas dari hal
tersebut, Margana mengungkapkan ada beberapa wabah yang terjadi di pulau Jawa.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sri menjelaskan, wabah itu muncul
saat penduduk Eropa mulai menduduki wilayah-wilayah perkebunan di Indonesia.
Mengingat saat itu Pemerintah kolonial berniat memperkuat sektor perkebunan.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">"(Wabah) cacar itu sekitar tahun
1920, itu ketika penduduk Eropa mulai menduduki di wilayah perkebunan. Jadi
perhatian kolonial terhadap penyakit seperti itu terjadi setelah perluasan
perkebunan kolonial termasuk pes ini," katanya. (sumber : detik.com)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Merujuk
dari informasi sejarawan tersebut maka menjadi “mungkin” bila pada tahun-tahun
tersebut wabah bisa masuk ke desa Lahar mengingat di desa Lahar menjadi salah
satu pos pemerintahan Hindia Belanda yang tengah konsen pada perkebunan tebu di
sekitaran desa Lahar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di tempat
lain yang tidak jauh dari desa Lahar Belanda juga tengah mulai membuka
perkebunan kopi yang ada di lereng sebelah timur gunung Muria pada tahun 1895.
PTPN Jollong Pati wilayah perkebunannya mencakup kecamatan Gembong dan kecamatan
Tlogowungu. Di kecamatan Tlogowungu perkebunan kopi berada di desa Gunungsari
dan Tajungsari yang berbatasan dengan desa Lahar sebelah barat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apakah
pagebluk yang terjadi di dukuh Krakeh tersebut merupakan wabah cacar yang
tengah melanda pulau Jawa? Cerita tutur justru menyebutkan bahwa pagebluk yang menimpa
satu dukuh tersebut bukanlah penyakit biasa, melainkan penyakit yang terjadi karena
diakibatkan oleh hal mistis: yakni sengaja direkayasa oleh pemangku kepentingan
setempat karena tidak ingin dukuh Krakeh melepaskan diri dari desa Lahar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bila
menafikkan sebab mistis tersebut di atas dan menghubungkan pagebluk di dukuh
Krakeh dengan wabah global, mengapa tidak pernah ada catatan atau cerita bahwa
pernah terjadi wabah di kadipaten Pati? Kenapa hanya terjadi di dukuh Krakeh
desa Lahar? Masih misteri!!</span></div>
</div>
Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-6603105400794180902017-12-07T22:56:00.002+07:002023-09-05T07:11:47.897+07:00Menara Kudus Bukan Akulturasi Budaya Hindu - Islam, melainkan Arsitektur Asli Nusantara ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-u_gshLRxVZ8/WiliuTVgD5I/AAAAAAAADFQ/aM07P_epT_A2JxoJswZ7kLAeGnRFZ6w3ACLcBGAs/s1600/24176679_10212945911535980_7828748350189810397_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="737" height="256" src="https://4.bp.blogspot.com/-u_gshLRxVZ8/WiliuTVgD5I/AAAAAAAADFQ/aM07P_epT_A2JxoJswZ7kLAeGnRFZ6w3ACLcBGAs/w370-h256/24176679_10212945911535980_7828748350189810397_n.jpg" width="370" /></a></div>
<div align="center" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Bila
dilihat dari bentuk dan ukuran menara Kudus tidaklah begitu istimewa, yang
menjadi unik dan menarik adalah menara masjid Kudus tersebut merupakan
peninggalan Sunan Kudus, salah satu dari Wali Songo yang mashur di Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebab lain yang
menjadikan menara ini terkesan ikonik adalah karena bentuknya yang dianggap
khas arsitektur Hindu yang disandingkan dengan masjid.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Ada
banyak pendapat tentang Menara Kudus. Pendapat yang paling populer adalah bahwa
Menara Kudus merupakan bentuk akulturasi dari Hindu & Islam. Pendapat yang
lain mengatakan bahwa Menara Kudus dulunya kuil Hindu yang dirombak jadi
masjid. Semua pendapat ini lebih didasarkan pada bentuk bangunan Menara Kudus
yang mirip dengan bangunan suci agama Hindu.<br />
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Pegiat
sejarah asal Pati Jawa Tengah memiliki pandangan yang berbeda dari yang selama
ini sudah diyakini dan dipercaya oleh khalayak. Susilo Tomo, pegiat sejarah
juga seniman lukis ini berpendapat bahwa bangunan masjid Al Aqsha, Kudus
beserta balai kulkul/menara, candi bentar, paduraksa nya merupakan hal biasa
pada jamannya. Bukan akulturasi, bukan juga kuil Hindu yang dirombak menjadi
masjid. Arsitektur Al Aqsha, Kudus adalah arsitektur Nusantara, bukan
arsitektur Hindu.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Terkhusus
untuk bangun menara di komplek masjid yang sebenarnya bernama Al Aqsha
tersebut, bangunan menara serup<span class="textexposedshow">a menara Al Aqsha
banyak terdapat di Bali. Tidak cuma di tempat ibadah, namun juga di tempat
publik lain, seperti balai banjar, balai desa, puri/istana, bahkan beberapa di
perempatan jalan dan hotel-hotel.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Namanya
balai kulkul. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kulkul= kentongan. Jadi
balai kulkul dibangun berfungsi sebagai menara panggil atau menara untuk
mempublikasikan informasi yang harus disampaikan kepada masyarakat.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-Hr8aPQ3Kdgs/WiljiVW9-dI/AAAAAAAADFY/woTHSP83jDMaLf_t3ykBjSxPXzitt6wFwCLcBGAs/s1600/24775129_10212971656819596_2264675684699016255_n.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="512" height="225" src="https://3.bp.blogspot.com/-Hr8aPQ3Kdgs/WiljiVW9-dI/AAAAAAAADFY/woTHSP83jDMaLf_t3ykBjSxPXzitt6wFwCLcBGAs/s400/24775129_10212971656819596_2264675684699016255_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: red;"><i>Balai Kul-kul, Sumber : nowbali.co.id</i></span></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-hpQxlzVfFP8/WilkOUawJ6I/AAAAAAAADFg/RjcGoZ8AhI4yNTI_DZ5q9nbF3ZN_ecPjwCLcBGAs/s1600/24176663_1952609691645814_6943897041264183886_n.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="320" src="https://3.bp.blogspot.com/-hpQxlzVfFP8/WilkOUawJ6I/AAAAAAAADFg/RjcGoZ8AhI4yNTI_DZ5q9nbF3ZN_ecPjwCLcBGAs/s320/24176663_1952609691645814_6943897041264183886_n.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><h3>
<span style="color: red;"><i><span style="font-size: xx-small;">Susilo Tomo, Pegiat Sejarah asal Pati Jawa Tengah ketika berkunjung ke situs Trowulan Mojokerto</span></i></span></h3>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Di
tempat seperti puri, pura, pendopo kabupaten, balai kulkul menjadi bagian
bangunan pelengkap dari bangunan inti disamping candi bentar (gapura luar) dan
paduraksa (gapura dalam). Semua bagian bangunan pendamping tersebut, baik candi
bentar, paduraksa, maupun balai kulkul terdapat di komplek masjid Al Aqsha,
Kudus.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Pada
jamannya susunan bangunan semacam ini selalu ada di bangunan-bangunan publik di
Jawa dan Nusantara. Sisa-sisa bangunan candi bentar serta paduraksa kecuali di
komplek masjid Al Aqsha Kudus, juga terdapat di situs Majapahit di Trowulan,
situs Mataram di Kotagede, situs kesultanan Cirebon, dll.</div>
</div>
Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-33026483045460759302017-07-26T14:33:00.004+07:002020-12-26T12:07:34.792+07:00Asal Usul Kata Jancok<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-sj3naTQ0gbw/WXhD3msB9xI/AAAAAAAAC-w/FZIsbjn6tGYW73-fhRCD0DnklfnX934vACLcBGAs/s1600/18301632_412560602458152_5193575528867842367_n.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="515" data-original-width="696" height="295" src="https://1.bp.blogspot.com/-sj3naTQ0gbw/WXhD3msB9xI/AAAAAAAAC-w/FZIsbjn6tGYW73-fhRCD0DnklfnX934vACLcBGAs/s400/18301632_412560602458152_5193575528867842367_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://web.facebook.com/332090477171832/photos/a.332114383836108.1073741828.332090477171832/412560602458152/?type=3&theater">image source</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
</div>
Pada familier kan dengan umpatan atau pisuhan Dancok/Jancok ? Lalu bagaimana sih asal muasal kata tersebut muncul ?, Ada berbagai macam versi yang bisa admin temukan di internet, salah satunya adalah versi berikut :<br />
<br />
Pada zaman Penjajahan Belanda,
Surabaya yang merupakan pusat perdagangan serta pemerintahan Belanda di
Jawa Timur memiliki jongos<span class="text_exposed_show"> (pembantu,
pribumi) yang mayoritas merupakan orang asli surabaya untuk mengerjakan
pekerjaan rumah tuan Belanda yang telah menetap lama di Surabaya.</span><br />
Sekitar tahun 1873, fabriek Nestle mulai menjual susu Dancow di
Surabaya. untuk memenuhi gizi anak dari tuan Belanda yang masih bayi,
para Jongos disuruh membeli susu merk Dancow yang dimana tempat
menjualnya sangat jauh dengan jalan kaki, sehingga membuat para jongos
mengingat merks susu supaya tidak lupa yang sulit dilafalkan selalu
mengatakan "Danco" berkali-kali seperti tulisan susu yang seharusnya
"Denkao", sedangkan oleh orang lain yang mendengarnya mengira sedang
kesal kepada majikannya dan menular dari mulut ke mulut menjadi umpatan
"Dancok" kepada orang belanda.</div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="https://historiesnet.blogspot.com/2020/12/asal-usul-kata-hompimpa-alaium-gambreng.html"><b>Baca Juga : Asal Usul Kata Hompimpa Alaium Gambreng dan Artinya yang Sakral</b></a><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
Namun pada tahun 1924 pemerintah
belanda membangun trem listrik sebagai sarana transportasi sehingga
pembantu tuan belanda diizinkan naik trem untuk membeli susu Dancow tapi
tetap saja kebiasaan para jongos mengingat-ingat merk susu dancow tetap
dilakukan.<br />
kata dancok mulai di dengar dan mulai menyebar oleh
kalangan pribumi kelas bawah ketika jalan kaki maupun kelas atas atau
priayi ketika di trem, dalam perkembangan zaman Dancow yang menjadi
umpatan dancok menjadi jancok pada umumnya hingga saat ini.<br />
<br />
kesalah pahaman akan kosakata ini juga terjadi pada kata "kabut" yang
sebenarnya berasal dari "al-ankabut" yang berarti laba-laba. orang arab
yang di Indonesia zaman dulu kerap menunjuk-nunjuk sarang laba-laba yang
memiliki ukuran tubuh yang besar di pepohonan tropis yang dimana waktu
itu kerap terjadinya kabut, namun orang Indonesia justru mengira asap
alam.<br />
<br />
Sumber : <a href="https://web.facebook.com/332090477171832/photos/a.332114383836108.1073741828.332090477171832/412560602458152/?type=3&theater">Masih Di Indonesia</a><br />
<br />
Namun ternyata banyan yang menyangkal versi di atas, karena tahun berdirinya pabrik produsen Dancow lebih muda daripada tahun yang disebutkan dalam cerita di atas. Adapun versi lain yang berhasil admin himpun adalah sebagai berikut :<span><span><span data-ft="{"tn":"K"}"><span class="UFICommentBody _1n4g"><span><span> </span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span><span><span data-ft="{"tn":"K"}"><span class="UFICommentBody _1n4g"><span><span>1)
Versi Kedatangan Pedagang Arab : Konon JANCOK berasal dari kata Da’Suk.
Da’ artinya meninggalkanlah kamu, dan assyu’a artinya kejelekan,
digabung menjadi Da’Suk yang artinya tinggalkanlah kebu</span></span><span><span><span>rukan. Tapi karena logat dan mulut arek Suroboyo menjadi dilafalkan JANCOK </span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span><span><span data-ft="{"tn":"K"}"><span class="UFICommentBody _1n4g"><span><span><span> </span><span>2)
Versi Penjajahan Belanda : Ada istilah keren diantara orang
Indo-Belanda 1930-an yaitu yantye ook yang artinya ‘kamu juga’.
Kata-kata mereka ini diplesetkan oleh arek-arek Suroboyo pribumi jadi
yanty-ok, yang jika diucapkan kedengerannya jadi JANCOK. Kata ini jadi
bahan olok-olokan arek pribumi, berkembanglah jadi umpatan !</span><br /><br /><span>3)
Versi Penjajahan Jepang : dari kata Sudanco berasal dari jaman romusha
yang artinya Ayo Cepat, Karena pemuda surabaya kesal maka diplesetkan
Dancok !</span><br /><br /><span>4) Versi kampung palemahan : Sebagai
kampung tertua di Surabaya, palemahan punya klaim sendiri bahwa kata ini
asli lahir dari kampung ini. JANCOK adalah akronim dari Marijan ngencuk
(berhubungan badan). Marijan adalah warga palemahan yang doyan free
seks. Pendapat ini bisa diterima dilihat dari oral history-nya !</span></span></span></span></span></span></span></div>
Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-76722930513916941902017-07-09T12:15:00.000+07:002017-07-09T12:17:06.109+07:00Kapal Leluhur Nusantara “Jong Java” Ukurannya sebesar Kapal Induk modern ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-l9RZtRIEKy0/WWG5Dr-Q0wI/AAAAAAAAC9A/vkknfF3lT1gkIc4K7BlMvAxKqUq6a1RiwCLcBGAs/s1600/Jung%2BJava%2Bvs%2BJung%2BCheng%2BHo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1096" data-original-width="1600" height="273" src="https://4.bp.blogspot.com/-l9RZtRIEKy0/WWG5Dr-Q0wI/AAAAAAAAC9A/vkknfF3lT1gkIc4K7BlMvAxKqUq6a1RiwCLcBGAs/s400/Jung%2BJava%2Bvs%2BJung%2BCheng%2BHo.jpg" width="400" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center;">
</div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Jauh sebelum Cheng Ho dan
Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia.
Meskipun sejak 500 tahun sebelum Masehi orang-orang China sudah mengembangkan
beragam jenis kapal dalam berbagai ukuran, hingga abad VII kecil sekali peran
kapal China dalam pelayaran laut lepas.</div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Dalam catatan perjalanan
keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan
disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu
menguasai lalu lintas pelayaran di ”Laut Selatan”.<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-59l04GKMZ8A/WWG7Zbk9VxI/AAAAAAAAC9I/b9EZto8M4IQ2NPf9dKzrdF8n2218cnb5wCLcBGAs/s1600/4421023_20131118053756.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="260" data-original-width="800" height="208" src="https://4.bp.blogspot.com/-59l04GKMZ8A/WWG7Zbk9VxI/AAAAAAAAC9I/b9EZto8M4IQ2NPf9dKzrdF8n2218cnb5wCLcBGAs/s640/4421023_20131118053756.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari data di atas ukuran kapal induk terbesar sebanding dengan Kapal "Jung Java"</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-yid_82_WwEk/WWG7fR52l-I/AAAAAAAAC9M/9bVEl8O1tskM4paYpkvC2E-m4Stay9LPwCLcBGAs/s1600/konversi.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="194" data-original-width="259" src="https://2.bp.blogspot.com/-yid_82_WwEk/WWG7fR52l-I/AAAAAAAAC9M/9bVEl8O1tskM4paYpkvC2E-m4Stay9LPwCLcBGAs/s1600/konversi.png" /></a></div>
Pelaut Portugis yang menjelajahi
samudera pada pertengahan abad ke-16 Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit
tahun 1645 menyebutkan, orang Jawa lebih dulu berlayar sampai ke Tanjung
Harapan, Afrika, dan Madagaskar.Ia mendapati penduduk Tanjung Harapan awal abad
ke-16 berkulit cokelat seperti orang Jawa. ‘Mereka mengaku keturunan Jawa,’
kata Couto, sebagaimana dikutip Anthony Reid dalam buku Sejarah Modern Awal
Asia Tenggara.</div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Berdasarkan relief kapal di
Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai
teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam
segala hal dalam bahasa Jawa pelayaran, selama ratusan ratus tahun sebelum abad
ke-13.</div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Memasuki abad ke-8 awal, kapal
Borobudur digeser oleh Jung besar Jawa, dengan tiga atau empat layar sebagai
Jung. Kata ‘Jung’ digunakan pertama kali dalam perjalanan biksu Odrico jurnal,
Jonhan de Marignolli, dan Ibnu Battuta berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14.</div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Mereka memuji kehebatan kapal
Jawa raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak
jauh berbeda dari karya kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa
menggunakan paku.</div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Jung terbesar dari Kerajaan
Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan
Nusantara untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513. Bisa dikatakan,
kapal jung Nusantara ini disandingkan dengan kapal induk di era modern sekarang
ini. <i>(Sumber : Sejarahri.com)</i><br />
<i> </i><b> </b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dimensi
Jong Jawa</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ukuran
Jong menurut catatan Tome Pires dan Gaspar Correia sangat besar. Menurut Tome
Pires, kapal Jong tidak dapat merapat ke dermaga karena besarnya. Perlu ada kapal
kecil yang diperlukan untuk memuat atau membongkar muatannya. Menurut Gaspar
Correia, Jong memiliki ukuran melebihi kapal Flor de La Mar, kapal Portugis
yang tertinggi dan terbesar tahun 1511-1512. Menurut Gaspar Correia pula,
bagian belakang kapal Flor de La Mar yang sangat tinggi, tidak dapat mencapai
jembatan kapal yang berada dibawah geladak kapal Junco.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Saat
menyerang Malaka, Portugis dicatat menggunakan 40 buah kapal menurut Hikayat
Hang Tuah, atau 43 buah kapal menurut Sejarah Melayu. Setiap kapal mampu
mengangkut 500 pasukan dan 50 buah meriam. Dengan demikian saat menyerang
Malaka Portugis mengerahkan pasukan sebanyak 20.000 – 21.500 pasukan. Kapal
Flor de La Mar dicatat memiliki ukuran di atas kapal-kapal itu.</span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-ioAZP4-kskM/WWG5yNHlWOI/AAAAAAAAC9E/iR2M-G2LoqcOi_fMtt0htf6eD8TG_ZcwwCLcBGAs/s1600/candi-borobudur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="364" data-original-width="550" height="263" src="https://2.bp.blogspot.com/-ioAZP4-kskM/WWG5yNHlWOI/AAAAAAAAC9E/iR2M-G2LoqcOi_fMtt0htf6eD8TG_ZcwwCLcBGAs/s400/candi-borobudur.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Relief Perahu di Candi Borobudur</td></tr>
</tbody></table>
</span></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Menurut
Irawan Djoko Nugroho, kapal Junco memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi 4-5
kali kapal Flor de la Mar. Dengan kata lain panjang Junco Jawa adalah 313,2 m –
391,5 m <b>(ukurannya sebanding dengan kapal induk modern ini)</b>. Hal ini
karena kapal Flor de La Mar diperkirakan memiliki panjang 78,30 m dan
kapal-kapal yang menyerang Malaka menurut Hikayat Hang Tuah dan Sejarah Melayu
memiliki ukuran panjang 69 meter, (Irawan Djoko Nugroho, 2011: 304-307).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kapal
Jong atau Jung atau Junco merupakan kapal kayu operasional terbesar dunia
hingga abad ke 20 awal, bahkan hingga saat ini. Kapal terbesar Amerika Serikat
pada abad ke-19 bernama Great Republik pun hanya mampu dibuat sepanjang 100,5 m
(John R. Hale, 1984: 86). Tehnologi kapal ini hingga kini menjadi misteri. Seperti
misalnya: tehnik sambung seperti apa yang digunakan sehingga kapal Jong tahan
akan tembakan meriam. Selain itu, bahan apa yang digunakan untuk merapatkan
kayu sehingga kapal Jong aman dari merembesnya air. Juga seperti apa
operational maintenance kapal Jong itu karena sifat kapal yang dapat di knock
down.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Fungsi Jong Jawa</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kapal
Jong Jawa adalah kapal dagang dan dapat digunakan sebagai kapal angkut militer.
Kapal ini merupakan kapal utama pengangkut perdagangan hingga abad ke-16.
Menurut catatan Duarte Barosa, kapal Jong Jawa ini membawa barang perdagangan
seluruh Asia Tenggara dan Asia Timur untuk diperdagangkan hingga ke Asia Barat
(Arab). Dari Arab, barang dagangan tersebut disebarkan ke Eropa, ((Paul Michel
Munoz, 2009: 396-397).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Rute
perdagangan ke Asia Barat yang dilalui Jong Jawa menurut Duarte Barosa adalah
Tenasserim, Pegu, Bengal, Palicat, Coromandel, Malabar, Cambay, dan Aden, (Paul
Michel Munoz, 2009: 396-397). Barang dagangan yang dibawa Jong Jawa menurut
Duarte Barosa pula, diantaranya adalah: beras, daging sapi, kambing, babi, dan
menjangan yang dikeringkan dan diasinkan, ayam, bawang putih, dan bawang merah,
senjata seperti tombak, belati, dan pedang-pedang yang dibuat dari campuran
logam dan terbuat dari baja yang sangat bagus, pewarna kuning atau cazumba
(Kasumba), emas, lada, sutra, kemenyan, kamper serta kayu gaharu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Perbandingan
Kapal Jong Jawa dengan Kapal Pusaka Cheng Ho</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dalam
Sejarah Dinasti Ming Kapal Pusaka, Kapal yang dinaiki Cheng Ho dicatat memiliki
panjang 138 meter dan lebarnya sekitar 56 meter </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jika
dibandingkan dengan kapal Jong Jawa, kapal Pusaka Cheng Ho tidak ada
apa-apanya. Kapal Jong Jawa 2,2-2,8 kali lebih besar dari Kapal Pusaka Cheng
Ho. Kapal Pusaka Cheng Ho pun hanya 1 buah. Sedangkan Kapal Jong Jawa yang
dimiliki Majapahit sebanyak 400 buah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berbeda
dengan Kapal Pusaka Cheng Ho yang hilang sebelum kedatangan Portugis, Kapal
Jong Jawa tetap berlayar hingga Jaman Portugis. Hilangnya Kapal Jong Jawa
karena politik Isolasi Diri masa Mataram. (</span>Sumber:<span class="skimlinks-unlinked">http://suluhnuswantarabakti.org/ysnb/artikel.php?newsid=72)</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
</div>
Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-734700433280169302.post-16801583533698052092016-12-25T20:36:00.003+07:002020-12-26T12:08:11.139+07:00Asal Usul Nama Desa Sinom Widodo dan Sejarah Ki Ageng Wot Sinom<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-YaU7FcHGLnM/WF_KywqXRGI/AAAAAAAACNQ/A2hqbjYl8NYwk0mh_VgLn13nlyVmtE7SACLcB/s1600/IMGP7945.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://3.bp.blogspot.com/-YaU7FcHGLnM/WF_KywqXRGI/AAAAAAAACNQ/A2hqbjYl8NYwk0mh_VgLn13nlyVmtE7SACLcB/s320/IMGP7945.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: red; font-size: xx-small;"><i>image source : sinomwidodo.blogspot.co.id</i></span></td></tr>
</tbody></table>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i>Latar
Belakang<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
R. Harya
suwangsa yang juga dikenal dengan nama Ki Ageng Wot Sinom, bagi warga
Sinomwidodo sebelum tahun 2000-an lebih dikenal dengan sebutan Simbah Ndoro
Sinder. Karena memang demikian cerita yang diterima secara lisan dan turun temurun
dari para pendahulu mereka.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Hampir dua
dasawarsa terakhir (sejak tahun 1997), sedikit demi sedikit cerita, keterangan
dan pandangan tentang R. Harya Suwangsa ini mulai terungkap dan semakin terang.
Proses ini diakui mengalir secara alami dan semakin menguat tahun demi tahun.
Karenanya, beberapa tokoh merasa penting dan terpanggil untuk menghimpun
berbagai cerita yang tercecer menjadi satu cerita besar yang saling menguatkan.
Tujuannya tidak lain adalah :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR">Mengenal lebih dekat tentang silsilah,
peran dan peninggalan R. Harya Suwangsa sebagai leluhur warga Desa Sinomwidodo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR">Menguatkan bentuk penghormatan yang benar
dan layak kepada beliau sebagai tokoh pendahulu yang dilakukan dalam bentuk
Peringatan Haul setiap tahunnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR">Merangkai berbagai cerita lisan yang
didukung oleh beberapa referensi tertulis menjadi bentuk tulisan sejarah yang
utuh dan mudah diwariskan kepada generasi mendatang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span dir="LTR"><br /></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span dir="LTR"><a href="https://historiesnet.blogspot.com/2020/12/asal-usul-kata-hompimpa-alaium-gambreng.html" style="text-align: left; text-indent: 0px;"><b>Baca Juga : Asal Usul Kata Hompimpa Alaium Gambreng dan Artinya yang Sakral</b></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>RADEN HARYA
SUWANGSA<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i>Silsilah dan
Keturunan<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
R. Harya
Suwangsa adalah putra Raja Majapahit Prabu Kertabumi yang bergelar Brawijaya V,
dia putra yang ke-30 dari seluruh putra-putrinya. Seluruh putra putri Raja
Brawijaya ke V ada 117 atau 115 orang dari 40 istri. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Semua
putra-putri Brawijaya ke V menyebar ke seluruh Nusantara, namun kebanyakan
berada dan menjadi penguasa di wilayah Tanah Jawa, termasuk R. Harya Suwangsa.
Salah satu putra yang ke-13 dari Brawijaya ke V adalah R. Hasan pendiri
kerajaan Bintoro Demak bersama Walisongo, yang bergelar Maulana Akbar Sayidin Panotogomo
Sultan Fatah. Dengan demikian, R.Harya Suwangsa adalah saudara R. Hasan (R.
Fattah), namun berbeda ibu. Dia termasuk keturunan Majapahit yang beragama
Islam dan menda’wahkannya di sekitar Kedu (Temanggung) dan Galinggang –
Sinomwidodo (Pati). Bahkan sepeninggalnya di Kedu, dia dimakamkan di Dukuh
Gelinggang – Desa Sinomwidodo, Tambakromo, Pati (menurut Drs. R. Sudaryanto,
M.Si, salah satu keturunannya garis yang ke-13).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
R. Harya
Suwangsa yang disebut juga R. Jaka Hantar, Kyai Ageng Wot Sinom, Simbah Ndoro
Sinder, diterangkan “ingkang mertapa wonten ing wit Galinggang asem, lajeng
katelah Kyai Ageng Wotsinom ing Kedu ” (Dia melakukan laku bertapa / riyadhoh,
di pohon asem yang berada di Dukuh Glinggang Desa Sinomwidodo, berdiam di Kedu
(Temanggung). Jadi, R. Harya Suwangsa memang menetap di wilayah Kedu, namun
sepeninggalnya atau jelang tutup usianya berada (maqom, mertapa) di Dukuh
Galinggang. Dia memiliki tiga putra, yakni :<span class="apple-converted-space"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR">Kyai Ageng / Nyai Ageng Seleseh
yangg makamnya di Gunung Indrakila – Malebo Temanggung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR">Kyai Ageng Selomanik yang makamnya
ada di Daratan tinggi Dieng Wonosobo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR">Putra yang ketiga belum di ketahui
nama dan makamnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Menurut salah
satu sumber yang ditulis Jrink Hetfield (Sejarawan Belanda), R. Harya Suwangsa
hanya memiliki dua putra, yaitu : Kyai Ageng Selesih dan Kyai Ageng Selomanik.<br />
Dari putra yang pertama inilah diketahui garis keturunnya hingga yang sekarang
yaitu R. Edy Darmono dan Drs. H. R. Sudaryanto, M.Si (Seorang Pejabat di Setda
Provinsi Jawa Tengah). Adapun garis keturunan R. Harya Suwangsa hingga sekarang
sesuai surat dari Tepas Darah Dalem Kraton Ngayogyokarto adalah sebagai berikut
:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
1. Prabu Brawijaya ke V, Prabu
Kertabhumi,<br />
2. R. Jaka Hantar, R. Harya Suwangsa, Kyai Ageng Wot Sinom,<br />
3. Kyai Ageng Sleseh, makamnya di Gunung Indrakila, Malebo, Kandangan,
Temanggung.<br />
4. Kyai Ageng Samak,<br />
5. Kyai Ageng Citragati (Panembahan Sarasah),<br />
6. Kyai Somogati (Kyai Ageng Kalinangka),<br />
7. Nyai Ageng Lempuyang,<br />
8. Kyai Ageng Wangsa Manggala I (Kyai Ageng Taya Juma), R. Adipati Sindureja.<br />
9. Kyai Ageng Wangsa Manggala II,<br />
10. Kyai Ageng Wangsa Manggala III,<br />
11. Kyai Wangsadikrama, makamnya di Kalibanger.<br />
12. Rr. Nganten Hudawijaya (Rara Sumirah),<br />
13. Rr. Nganten Atmahudaya (Rara Mubadiyah),<br />
14. Drs. R. Sudaryanto, M.Si. dan R. Edy Darmono.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Kedua Putra
Raden Harya Suwangsa, yakni Kyai Ageng Seleseh dan Kyai Ageng Selomanik dikenal
menjadi ulama (tokoh agama) di wilayah Temanggung dan Wonosobo. Dia juga
menurunkan seorang adipati di wilayah Mataram yaitu R. Adipati Sindureja, yang
dijuluki Kyai Ageng Wangsa Manggala I atau Kyai Ageng Taya Juma.<br />
Sang Adipati Kyai Ageng Wangsa Manggala I ini memiliki putra Kyai Ageng Wangsa
Manggala II yang makamnya ada di dekat kawasan Makam Sunan Muria di Gunung
Muria Kabupaten Kudus.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dalam rangka mencari
lokasi yang akan dijadikan pusat Kraton Mataram Kasunanan, maka Paku Buwana II
menunjuk beberapa orang narapraja diantaranya: Tumenggung Honggowongso, Adipati
Pringgoloyo, Adipati Sindurejo, Tumenggung Mangkuyudo, Tumenggung Pusponegoro,
Ngabei Yosodipuro, Mayoor Hogengdarp, yang kemudian ditambah dengan Pangeran
Wijil, Tumenggung Tirtiwigunio, Kyai Kalifah Buyut dan Penggulu Fekih Ibrahim,
untuk mencari tempat yang akan dijadikan sebagai pusat pemeritahan kerajaan.
(MH. Ainun Nadjib).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sebagai putra Sinuhun
Prabu Brawijaya ke V, R. Harya Suwangsa memiliki hubungan dekat dengan beberapa
tokoh besar sekitar wilayah Pati, antara lain :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR">Saudara beda ibu dengan R. Djoko Probo
atau R. Hasan atau R. Yusuf atau Pangeran Djimbun atau R. Fattah Adipati Demak.
Dia menjadi sultan yang pertama di Bintoro Demak dengan gelar Sultan Syah 'Alam
Akbar Sirrulloh Kholifatur Rosul Amirul Mukminin Tajjuddin Ngabdul Chamid Al
Fattah. Disebut juga Sultan Adil Suryongalam di Kasultanan Bintoro Demak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR">Saudara beda ibu dengan R. Djoko Bondan
Kejawan yang ketika kecil diasuh oleh Kyai Buyut Musyakar di Pati yang disebut
Kyai Juru Sawah. Setelah dia dewasa kemudian ikut Kyai Ageng Tarub I, yaitu
Sayyid Nur Rohmat Raden Kidang Telangkas. R. Djoko Bondan Kejawan lalu ganti
nama R. Lembu Peteng dan dinikahkan dengan Putri Kyai Ageng Tarub I, bernama
Retno Nawangsih. Sepeninggal mertuanya itu, R. Bondan Kejawan menggantikan
kedudukannya dengan gelar Kyai Ageng Tarub II. R. Bondan Kejawan ini yang
selanjutnya menurunkan para raja di Mataram (Islam).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR">Sebagai paman dari Rara Kasihan yang
setelah menikah mendapat gelar Nyai Ageng Ngerang, makamnya di Dukuh Ngerang
Desa Tambakromo Kabupaten Pati. Sebab Rara Kasihan adalah salah satu dari 3
orang putra R. Bondan Kejawan atau Kyai Ageng Tarub I. Dua putra lainnya itu :
R. Abdullah yang berada di Wonosobo dan R.Abdullah yang berada di Getaspandowo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
<b><i>Jejak Peninggalan<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Di Dukuh
Glinggang Desa Sinomwidodo, Tambakromo, Pati ada beberapa peninggalan R. Harya
Suwangsa, yaitu :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>1. Wit Asem
Sebagai Maqom/Pertapan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Di Dukuh
Glinggang Desa Sinomwidodo terdapat pohon asam besar (yang diperkirakan usianya
ratusan tahun), diakui sebagai pusat cikal bakal Desa Sinomwidodo. Tempat
inilah salah satu bukti adanya maqom atau makam atau pertapan (tempat bertapa
atau riyadhoh). Beberapa warga yang berziarah di sini, baik dari warga setempat
maupun lainnya, menemukan keistimewaan (keramat).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Raden Harya
Suwangsa yang juga disebut Kyai Ageng Wot Sinom, bertapa (riyadhoh, olah batin)
di “Galenggang asem” atau pohon asem. Beliau bertafakur mendekatkan diri kepada
Yang Maha Kuasa Allah SWT dengan berdzikir mencari petunjuk demi kebaikan untuk
keluarga dan utamanya masyarakat atau wilayah yang menjadi wewengkon
(pangkuannya) pada zaman itu. Menurut beberapa cerita pengalaman pribadi para
peziarah, barokah atau keistimewaan R. Harya Suwangsa masih dirasakan hingga
sekarang.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>2. Sumur tua
“Brumbung”.<span class="apple-converted-space"> </span><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Menurut
penuturan R. Sudaryanto, salah satu kelebihan R. Harya Suwangsa adalah seorang
petani yang ulung. Ada bukti lain peninggalan beliau, yaitu adanya tempat
pengambilan air untuk tanam menanam (pertanian) atau bersuci (berwudhu) yaitu
berupa sumur tua yang saat ini posisinya berada di sebelah barat Dukuh
Glinggang, yakni di tanah bengkok desa (bengkok Kepala Desa Sinomwidodo).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sumur ini oleh
beberapa tokoh warga Dukuh Glinggang Desa Sinomwidodo dinamakan “Sumur Selare
Ageng” atau “Sumur Brumbung”. Jaraknya dari maqom/makam / pertapan sekitar 200
m ke barat laut. Saat ini sumur digunakan sebagai tempat pengambilan air bersih
kebutuhan rumah tangga oleh beberapa warga Dukuh Glinggang. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Di sumur ini,
juga ada beberapa ritual dilakukan oleh warga, terutama ketika memiliki hajat
tertentu, seperti upacara “memohon hujan” ketika musim kemarau panjang. Dengan
wasilah (perantara) air sumur Brumbung, beberapa orang memanjatkan berbagai
do’a kepada Allah SWT untuk suatu hajat pribadi atau lainnya seperti pemecahan
problem pekerjaan yang sulit, penyembuhan penyakit (kesehatan), keberuntungan
dalam meraih cita-cita (kenaikan jabatan atau perlombaan), dan lain-lain.<span class="apple-converted-space"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>3. Nama Desa
“Glinggang – Sinomwidodo”<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Raden Harya
Suwangsa juga di sebut Kyai Ageng Wot Sinom, yang bertapa di “Galenggang asem”
(pohon asam). Dengan demikian Nama Desa Sinomwidodo berasal dari ungkapan “Wot
Sinom”. Sinom adalah sebutan dari tunas muda pohon asam. Sinomwidodo juga
disebut “Semligi” dari “asem legi” (buah asam yang rasanya manis), karena konon
salah satu cabang pohon asam itu ada yang berbuah dan rasanya manis.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Adapun nama
Dukuh Glinggang berasal dari “Galenggang asem”, pertapan R. Harya Suwangsa.
Karenanya, Raden Harya Suwangsa diyakini sebagai cikal bakal (leluhur) Desa
Sinomwidodo yang oleh warga setempat lebih dikenal dengan nama “Simbah Ndoro
Sinder”.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sinder merupakan
jabatan pemangku wilayah yang dikenal pada jaman penjajahan Belanda. Sinder itu
nama sebuah jabatan yang dikenal dan sering disebut hingga sekarang di
lingkungan lembaga peninggalan Belanda baik di sektor Kehutanan maupun
Perkebunan. Sinder itu jabatan di atas mantri dan mandor, sehingga wilayah kerjanya
lebih luas, membawahi beberapa mantri. Dan mantri sendiri membawahi beberapa
mandor.<br />
<br />
<b><i>Keistimewaan<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Ada berbagai
cerita yang dirasakan, dialami dan diyakini beberapa warga sebagai kejadian
atau pengalaman pribadi yang berhubungan dengan keistimewaan R. Harya Suwangsa.
Dari kesaksian dan pengakuan yang dihimpun dari warga dan para peziarah, cerita
atau informasi kelebihan dan keistimewaan R. Harya Suwangsa tergambar sebagai
berikut :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]--><span dir="LTR">Ustadz Hartoyo dari Desa Tambahagung -
Tambakromo, menceritakan dan merasakan bahwa suatu ketika dia mau mengisi
(berdakwah) pada pengajian Selapanan di Masjid Dukuh Glinggang – Sinomwidodo
yang berada di samping maqom R. Harya Suwangsa, dia merasa (dirinya antara
sadar dan tidak sadar) dijemput dengan kereta kencana berkuda menuju pengajian
tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR">Hamim (warga Glinggang), bercerita bahwa
ketika merantau di tambang emas (di luar Jawa), dia pernah terkena razia
petugas keamanan, dia pun lari beberapa hari masuk ke dalam hutan belantara
dalam keadaan kebingungan, dia tidak tahu arah lagi yang harus dituju. Lalu
sejenak dia berdo’a dan berhadiah bacaan Surat Al-fatihah kepada Mbah Ndoro
Sinder (R. Harya Suwangsa). Tak lama kemudian, ternyata tiba-tiba dia merasa
dituntun (diarahkan) menuju keluar dari hutan belantara tersebut dengan
selamat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR">Ada seorang penduduk asli dari
Kalimantan, yang memiliki usaha rumah makan (RM) di Kalimatan juga. Suatu saat
usahanya ada problem (permasalahan) dan usahanya hampir bangkrut. Namun, dia
diambilkan sesuatu barang (ranting pohon asam) dari Ngaseman oleh salah seorang
dari Dukuh Sebetan Desa Sinomwidodo. Atas ijin Allah, tidak lama kemudian
masalah usahanya tersebut ada solusi (jalan keluar), berjalan maju lagi. Pada
lain hari (suatu kesempatan) orang Kalimantan tersebut ketika bersilaturrohim
ke warga Sebetan (yang mengambilkan ranting pohon sebagai bentuk terima kasih
dan mempererat persahabatan), dia sekalian menyelenggarakan tasyakuran di
lokasi Ngaseman (Maqom. R. Harya Suwangsa) dan menceritakan pengalamannya ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->d)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR">Di Maqom ini selalu diadakan kegiatan
jama’ah rutin yakni setiap malam Jum’at Kliwon dengan membaca Sholawat Burdah.
Suatu ketika diselenggarakan amalan pembacaan Sholawat Burdah (pada malam
Jum’at Kliwon), ada seseorang anggota jama’ah yang melihat nur (cahaya)
tertentu mengenai / memancar ke badan anggota jama’ah lainnya yang ikut hadir
di acara tersebut. Kejadian ini dilihat oleh beberapa anggota jama’ah dan tidak
hanya sekali terjadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->e)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR">Seorang anak kecil, cucu Bapak Jamari
(guru) dari Desa Tambahagung ketika kebetulan bermain ke kakeknya di Dukuh
Glinggang (sewaktu mau dikhitankan) dan dia diajak mengikuti Kegiatan pembacaan
Sholawat Burdah. Anak ini tiba-tiba merasa melihat sesosok seseorang yang
perawakannya tinggi besar dan berjubah. Orang berjubah ini dilihat mengikuti pembacaan
sholawat burdah tersebut dengan khidmat (tenang) hingga akhir acara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->f)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR">Seorang anak kecil bernama Bagas, juga
bercerita bahwa dia melihat sosok seseorang yang menyaksikan para warga yang
sedang bekerja bakti memasang tratag di sekitar Ngaseman. Kejadian itu dilihat
ketika warga akan mengadakan kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan
Haul R. Harya Suwangsa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->g)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR">Seorang warga Desa Sitirejo Kecamatan
Tambakromo, ketika putranya sedang menderita sakit keras, lalu dia memberinya
minum air putih dengan wasilah kepada Mbah Ndoro Sinder (R. Harya Suwangsa),
dengan ijin Allah ternyata anaknya sembuh. Dan suatu kesempatan dia pun
mengadakan kegiatan tasyakuran di pertapan R. Suwangsa (Ngaseman) Dukuh
Glinggang dan menceritakan pengalaman pribadinya itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->h)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR">Cerita seorang mantan Kepala Desa
Sinomwidodo, yakni Mbah Warto. Ketika dia mencapai kemenangan dalam pemilihan
kepala desa, menghadapi masalahnya yang berat, yakni demo besar-besaran dari
kelompok calon yang tidak jadi dan pendukungnya. Menghadapi masalah tersebut
salah satu usaha yang dia lakukan adalah silaturrohim meminta do’a dan nasehat
kepada para tokoh spiritual yang jumlahnya mencapai 20 orang tokoh. Dari 20
orang tokoh spiritual yang dimintai do’a dan nasehat tersebut, yang 17 orang
tokoh menyarankan untuk tetap “gondelan” (wasilah) ke Mbah Ndoro Sinder di
Ngaseman Dukuh Glinggang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->i)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR">Pohon asem yang berada di lokasi pertapan
(Maqom Mbah Ndoro Sinder), terutama cabang yang ke mengarah ke Lor Wetan (Timur
Laut), rasa buahnya memang agar berbeda dari buah asem pada umumnya (rasanya
tidak terlalu masam, tetapi agak manis). Maka beberapa orang menamakan
Glinggang sebagai Semligi (asem legi, atau asem yang manis).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>SUMBER : (KASMURI
ACHMAD, KEPALA DESA SINOMWIDODO)</b></div>
</div>
Saiful Muhlishttp://www.blogger.com/profile/05453956151866971722noreply@blogger.com0